Para peneliti dari University of Massachusetts, Amerika Serikat, memprediksi raksasa jejaring sosial ini akan menjadi kuburan massal virtual terbesar di dunia di akhir abad ini, mengingat akan ada lebih banyak profil orang meninggal ketimbang yang hidup.
"Jejaring sosial Facebook yang saat ini punya 1,5 miliar pengguna, pada 2098 bisa berubah menjadi pemakaman virtual terbesar di dunia," tulis salah satu peneliti Hachem Sadikki dalam laporannya yang dilansir Daily Mail, Selasa (8/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penolakan Facebook untuk secara otomatis menghapus pengguna yang sudah meninggal, berarti akan menumpuk akun yang tidak aktif lagi dan jumlahnya akan melebihi akun pengguna yang masih hidup," terang Sadikki.
Pria yang merupakan kandidat PhD bidang statistik di University of Massachusetts ini juga memberi catatan, pertumbuhan Facebook akan semakin melambat.
Sadikki juga mengasumsikan Facebook akan mempertahankan kebijakannya saat ini dalam menangani akun milik orang meninggal. Kebijakan ini sendiri menuai kritik karena Facebook tetap menampilkan foto, momen, dan notifikasi hari ulang tahun orang-orang yang sudah meninggal.
Menjawab kritikan ini, Facebook berupaya mengatasinya dengan menanyakan pada pengguna 'Legacy Contact'. Fitur ini memungkinkan sebuah halaman dikelola secara otomatis setelah si penggunanya setelah mereka meninggal. Β
Mereka bisa menuliskan postingan terakhir, atau bisa memilih tetap aktif dan secara otomatis menerima request pertemanan, bahkan mengupdate foto profil dan cover.
(rns/ash)