Perbandingan Sensor Konten Porno di Netflix & YouTube
Hide Ads

Perbandingan Sensor Konten Porno di Netflix & YouTube

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 29 Jan 2016 13:28 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Netflix dicekal Telkom dengan salah satu alasan adanya konten kekerasan atau berbau porno. Sebenarnya, seberapa besar kemungkinan mereka yang belum cukup umur terpapar konten semacam itu di Netflix? Bagaimana perbandingannya dengan layanan video lain seperti YouTube?

Konten kekerasan dan cabul tidak dapat dipungkiri memang masih ada di Netflix. Namun layanan video streaming ini sebenarnya sudah memiliki sistem untuk mencegah konten semacam itu, seperti yang mereka tegaskan kala menanggapi soal diblokirnya layanan Netflix di Indonesia.

"Kami adalah sebuah layanan on demand yang memungkinkan orang memilih untuk berlangganan dan memutuskan apa, di mana dan kapan untuk menyaksikan," kata juru bicara Netflix. "Layanan kami termasuk panduan rating dan sinopsis episode untuk membantu orang mendapat informasi tentang apa yang tepat untuk mereka dan keluarganya. Bagi mereka yang menginginkan kontrol tambahan atau parental control, kami juga menyediakan sistem kode PIN untuk memastikan anak-anak tidak bisa melihat konten tertentu".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan user Netflix untuk mencegah anak di bawah umur mengakses konten video yang tidak seharusnya. Pertama, saat login ke Netflix, akan ada pilihan untuk memilih profil. Jika anak akan mengakses, bisa dipilih mode Kids di mana semua konten videonya khusus untuk anak anak saja. Tidak ada konten video dewasa.

Kalau mau lebih ketat, Netflix juga menyediakan parental control. Untuk mengakses fitur ini, dari menu yang berlokasi di kanan atas, pilih Your Account  kemudian klik Parental Control. Setelah memasukkan password, maka akan muncul pilihan untuk membuat PIN.  

Setelah membuat PIN, ada pilihan rentang usia yang akan dibatasi kontennya. User bisa memilih sesuai dengan usia anak. Setelah diaktifkan, maka saat anak akan membuka film yang menurut rating tidak sesuai dengan umurnya, maka akan muncul tampilan untuk memasukkan PIN sehingga mereka tak bisa menontonnya.

Selain karena adanya parental control, kemungkinan anak di bawah umur mengakses konten Netflix semakin kecil karena mereka hampir tidak mungkin memiliki akun Netflix sendiri. Soalnya akun Netflix harus dibayar melalui kartu kredit yang seharusnya hanya bisa dibuat oleh orang dewasa.

Sekarang beralih ke YouTube, yang merupakan layanan streaming video gratis, bisa diakses sepanjang user memiliki akses internet tanpa harus punya kartu kredit. Google selaku pemilik YouTube sebenarnya lumayan ketat menjaga kontennya agar bebas dari video bermasalah. Seperti halnya Netflix, memang cukup banyak konten berbau porno atau kekerasan bebas lalu-lalang di YouTube. Apalagi semua orang bisa upload video di YouTube.

Untuk sistem penyensoran, YouTube salah satunya menerapkan metode laporan dari user. Jika user menemukan video tidak pantas, mereka bisa langsung mengadu dan video akan dihapus. Tapi dengan demikian, ada kelemahan di mana video tidak pantas itu bisa tayang lebih dulu dan bebas diakses sebelum dihilangkan.

Untuk mengakses konten dewasa di YouTube, biasanya pengakses akan disambut dengan tulisan Content Warning, this video may be inappropriate for some users.Tapi sistem ini mudah diterobos. Asalkan memiliki akun Gmail dan mengaku sudah cukup umur dengan menekan tombol bertuliskan I understand and wish to proceed, maka video akan langsung tayang.

Ada upaya Google yang lebih tegas untuk menghadang konten tidak pantas dan agar tidak diakses anak di bawah umur. Yakni dengan masuk ke pengaturan Policy & Safety. Di situ diterangkan dengan jelas cara caranya.

Di aplikasi YouTube untuk perangkat mobile, ada juga fitur semacam itu. Cukup akses setting dan tekan general. Lalu aktifkan Restricted Mode, di mana video yang tidak sesuai akan disembunyikan. Kemudian ada juga aplikasi khusus bernama YouTube Kids yang bisa diunduh ke perangkat mobile, di mana seluruh konten yang ditayangkan telah disesuaikan untuk anak-anak. Untuk lebih jelasnya mengenai sistem filter konten Google di YouTube, bisa dilihat di video di bawah.

(fyk/ash)