Kegalauan ini diungkapkan oleh Michael Kwok, Country Manager Indonesia Alcatel OneTouch. "Saat ini kami sudah punya dua opsi manufaktur dan masih dalam tahap seleksi dan pembicaraan. Kami menargetkan rampung perencanaan pada bulan Maret atau April 2016," tuturnya kepada detikINET ketika di temui di Rolling Stone Cafe, Jakarta, Kamis (28/1/2016). Sayang, MIchael tidak menyebut di mana lokasi kedua pabrik yang dimaksud.
Menurutnya, merakit ponsel tidaklah sulit. Ia hanya perlu mengimpor segala sesuatunya dari China dan kemudian dirakit dan dijual di Indonesia. Namun yang menjadi permasalahan adalah soal tenggat waktu sampai TKDN diberlakukan oleh pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski nantinya perakitan akan dilakukan di Indonesia, tapi ketika ditanya apakah ini akan mempengaruhi harga jual di Indonesia, Michael menjawab belum tahu. "Apakah harganya akan murah? Belum tahu. Karena kami masih harus melakukan kalkulasi ongkos termasuk pajak dan segala macamnya," ujarnya.
Adapun untuk kandungan dalam negeri yang dimaksud, Michael mengaku masih harus membicarakannya dulu dengan tim terkait. "Untuk apa saja yang memakai dalam negeri masih harus dihitung-hitung dulu, bisa saja software, hardware, packaging dan lain-lain," pungkasnya. (ash/ash)











































