Sayangnya di CES 2016, HTC sudah memastikan harus menunda perilisan HTC Vive hingga bulan April 2016. Hal ini lantaran vendor asal Taiwan itu melihat masih banyak yang bisa dirombak dari perangkatnya itu.
Lewat penampilannya di CES 2016 kemarin, Chief Executive HTC Cher Wang mendeskripsikan virtual reality besutannya sebagai sebuah terobosan teknologi yang benar-benar besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karenanya, HTC menganggao perangkat VR-nya itu masih belum siap untuk diluncurkan. Agar lebih mantap, HTC melakukan perombakan di berbagai aspek, salah satunya adalah penambahan sistem kamera.
Sistem kamera ini memungkinkan pengguna untuk melihat objek di ruangan fisik sekelilingnya. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pengguna menghindari terjadinya tabrakan ketika menggunakannya. HTC juga mendesain ulang headset dan strap agar lebih nyaman ketika dipakai.
Layarnya pun dirancang ulang agar lebih jelas dari yang sebelumnya. Terakhir yang tak kalah penting adalah rancangan kontroler yang diubah, termasuk tombol tekstur, grip pad, dan lekukan yang lebih halus.
Sayang, Wang enggan mengatakan berapa harga yang dibanderol untuk HTC Vive. Sementara Oculus sudah memaparkan harga untuk satu unit headset VR Rift yakni USD 600 atau sekitar Rp 8,3 juta.
(mag/ash)