Salah satu negara yang disambangi ponsel Tizen adalah India. Meski masih kalah jauh dibanding Android, Samsung mengklaim penjualan ponsel Tizen di negara Bollywood itu memperlihatkan prospek yang cukup baik.
Tapi prospek tersebut nyatanya belum membuat petinggi Samsung Indonesia tertarik memboyong ponsel berbasis Tizen. Andreas Rompis VP IT dan Mobile Business Samsung Indonesia mengatakan saat ini Samsung belum punya rencana ke arah situ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
βBukan berarti tidak akan masuk. Kami akan selalu mempertimbangkan permintaan pasar, apakah itu ponsel berbasis Tizen atau dengan OS lainnya,β kata Andreas, di Empirica, SCBD, Jakarta.
Samsung sendiri tak ingin gegabah dalam menghadirkan ponsel berbasis Tizen. Produsen Korea Selatan ini pertama kali meluncurkan ponsel Tizen untuk segmen low-end. Ponsel tersebut dinamainya Samsung Z1.
Selain untuk ponsel, Samsung sebenarnya juga mulai getol membenamkan Tizen di perangkat-perangkat garapannya yang lain. Smartwatch Gear S2 yang baru dirilisnya adalah bukti percaya diri Samsung dengan OS buatannya itu.
Adapun perangkat-perangkat Samsung lainnya yang siap dibenamkan Tizen antara lain adalah televisi pintar, kulkas, mesin cuci, bahkan AC. Alasan Samsung melakukan itu kata Seto Anggoro, Product Marketing Manager Samsung Indonesia adalah karena Tizen merupakan modal Samsung untuk menapaki dunia Internet of Things.
Seperti diketahui era Internet of Things artinya semua perangkat bisa diakses dari manapun. Jadi jangan kaget kalau di masa depan pengguna bisa menyalakan AC rumahnya dari kantor. Dan Samsung sepertinya sudah siap-siap menghadapi era ini dengan membenamkan OS Tizen di berbagai perangkat garapannya.
(yud/fyk)