Android Pay bakal Gampang Salip Apple Pay

Jakarta - Apple menjadi yang pertama mempopulerkan sistem pembayaran berbasis ponsel lewat Apple Pay. Tak lama kemudian, Google menyusul dengan Android Pay. Meski keluar belakangan, Android Pay diyakini bakal lebih mendominasi ketimbang Apple Pay.

Alasannya, karena pangsa pasar Android saat ini mencapai 75%. Bandingkan dengan pangsa pasar Apple yang berada di angka 20%. Apalagi, seperti dilansir Phone Arena, Jumat (23/10/2015), untuk bisa pakai Apple Pay, hanya dimungkinkan menggunakan iPhone model terbaru dan Apple Watch.


Android Pay jauh lebih fleksibel. Asal ponselnya punya fitur NFC, sistem pembayaran digital kepunyaan Google itu sudah bisa langsung digunakan hanya dengan update software. Sedangkan untuk verifikasinya, bisa lewat pemindai sidik jari, pemindai retina, dan PIN.

Meski saat ini sudah cukup banyak merchant yang mendukung Apple Pay, hadirnya Android Pay juga berpotensi mengusik sistem pembayaran Apple tersebut.

Karena dengan tingginya pengguna Android, bukan tak mungkin bakal banyak merchant yang juga akan mendukung penggunaan Android Pay. Hal ini bisa bikin Android Pay jauh lebih populer penggunaannya di banding Apple Pay.

Sebelum Android Pay, sebenarnya ada juga Samsung Pay. Sistem pembayaran milik Samsung ini malah lebih bagus lagi, karena Samsung Pay mendukung penggunaan lewat NFC dan juga Magnetic Secure Transmission (MST). Artinya, toko-toko tak harus menyiapkan NFC reader khusus, cukup dengan mesin EDC biasa, Samsung Pay sudah bisa digunakan.

Saat ini 90% toko retail menggunakan mesin EDC sebagai salah satu mesin pembayarannya. Berarti, Samsung Pay bisa digunakan hampir di seluruh dunia. Yang jadi masalah adalah, Samsung Pay saat ini cuma bisa dipakai oleh ponsel-ponsel tertentu Samsung saja. Sama seperti Apple Pay yang cuma terbatas penggunaannya di iPhone anyar dan Apple Watch.

(yud/rns)