Samsung pun kerap menjadi bulan-bulanan produk supercopy, termasuk Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge yang belum satu tahun ini melenggang.
Dari hasil penelusuran detikINET melalui mesin pencarian Google, banyak situs-situs lokal yang menjual barang supercopy baik itu Galaxy S6 maupun S6 Edge. Bahkan secara terang-terangan situs tersebut menulis bahwa ini merupakan produk supercopy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski dibanderol harga yang sangat murah dan memiliki bentuk yang sama persis, namun daftar spesifikasi yang ditawarkan justru bak bumi dan langit. Dapur pacu versi supercopy ini tak ubahnya seperti dapur pacu ponsel Rp 1 jutaan, seperti RAM 1 GB, memori internal 8 GB, hingga resolusi kamera yang lebih minim.
Lalu bagaimana tanggapan Samsung sendiri terkait ponsel supercopy ini? Ditemui seusai peluncuran Galaxy Tab S2 di Arts Caffe, Kuningan, Jakarta, Kamis (17/9/2015), Vebbyna Kaunang selaku IM Marketing Director Samsung Electronics Indonesia mengatakan bahwa pihaknya mengaku bahwa hingga saat ini belum menemukan adanya supercopy Galaxy S6 dan S6 Edge.
"Kalau supercopy di beberapa produk yang lama memang ada. Tapi kalau untuk yang Galaxy S6 dan S6 Edge, sampai saat ini kami belum melihat. Mungkin karena susah ditiru ya, tidak seperti yang dulu," papar Vebbyna kepada detikINET.
Meski demikian, Samsung tetap berhati-hati dan kerap menghimbau kepada konsumennya agar tidak mudah terjebak membeli produknya. "Kami mengedukasikan kepada konsumen bahwa selalu membeli barang di tempat yang benar. Konsumen harus pandai, jangan tergiur harga yang jauh sekali murah dari aslinya. Lihat pula apakah betul dapat garansi dari Samsung," pungkas Vebbyna.
Ponsel supercopy memang bukanlah isu baru. Tak hanya Samsung, beberapa produk dari vendor lain pun sering kena getahnya.
(ash/ash)