Adalah Samsung, produsen ponsel yang menyatakan tak akan pakai prosesor andalan Qualcomm untuk ponsel flagshipnya. Perusahaan Korea ini memutuskan memakai prosesor sendiri, Exynos 7420. Sedangkan produsen ponsel lain memilih menunggu perbaikan yang akan dilakukan Qualcomm.
Masalahnya, Samsung adalah klien terbesar Qualcomm. Dengan berpalingnya Samsung dari Qualcomm, praktis langsung bikin perusahaan chip ini kehilangan banyak pemasukan. Yang mana hal ini juga bikin nilai saham Qualcomm terjungkal, sesuai laporan keuangan terakhir Qualcomm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Snapdragon 820 disebut-sebut sebagai jawaban atas isu panas yang dialami Snapdragon 810. Kali ini Qualcomm memilih Samsung untuk memproduksinya, karena pembesut smartphone Galaxy ini sudah sanggup memproduksi prosesor dengan pabrikasi 14nm.
Beredar kabar, alasan suhu tinggi di Snapdragon 810 adalah karena dipaksakan menggunakan pabrikasi 16nm. Dipilihnya Samsung yang punya pabrikasi 14 nm konon mampu menuntaskan masalah tersebut.
Lantas apakah Snapdragon 820 bakal mampu menghindarkan Qualcomm dari keterpurukan? Bisa jadi, karena sampai saat ini sudah cukup banyak produsen yang menyiapkan ponsel dengan prosesor tersebut, salah satunya adalah Galaxy Note 5 kepunyaan Samsung.
Selain Snapdragon 820 yang sudah diantri banyak produsen ponsel, Qualcomm juga punya jagoan baru di segmen menengah, yakni Snapdragon 615. Prosesor ini adalah yang pertama digarap Qualcomm di luar Amerika Serikat, tepatnya di India.
Snapdragon 615 sendiri punya spesifikasi menggoda. Dengan harga yang tentunya jauh lebih murah dari Snapdragon 810, prosesor ini juga sudah mengusung teknologi octa core 64 bit. Tapi kecepatannya memang sedikit lebih rendah, yakni 1,6 Ghz, sedangkan Snapdragon 810 mencapai 2 GHz.
Sampai saat ini Snapdragon 615 sudah dipakai oleh banyak ponsel mulai dari kelas menengah hingga menengah-atas. Ini cukup membuktikan kalau Snapdragon 615 lumayan diminati. Tapi sayangnya prosesor ini masih belum cukup membantu keuangan Qualcomm, mungkin karena belum terlalu lama dirilis. Pun demikian, analis meyakini Snapdragon 615 bakal jadi salah satu andalan Qualcomm ke depannya, selain Snapdragon 820.
Tapi ancaman dari MediaTek yang merupakan pesaing terdekat Qualcomm juga patut diwaspadai. Perusahaan chip asal Taiwan ini sudah sangat diperhitungkan di ranah ponsel, puncaknya adalah ketika Google memilih pakai prosesor MediaTek untuk ponsel Android One.
Selain itu MediaTek juga tak berhenti melakukan inovasi. Teranyar perusahaan ini meluncurkan prosesor 10 core pertama di dunia untuk ponsel, MediaTek menamainya dengan sebutan Helios X20. Adapun ponsel pertama yang memakainya adalah HTC One M9+. Tentu Qualcomm harus makin waspada menghadapi geliat MediaTek tersebut.
(yud/ash)