Aryo Meidianto, Media Engagement Oppo Indonesia mengatakan, sejatinya pabrik yang menelan dana investasi USD 30 juta itu sudah berjalan. Tetapi masih sebatas uji produk dengan kekuatan 100 orang karyawan.
"Sudah ada karyawannya, tetapi kami masih dalam tahap rekrutmen juga. Karena CEO baru kita (Ivan Lau-red.) ingin mempercepat operasional pabrik ini. Saat ini masih 100 orang (yang bekerja di pabrik Oppo), next akan menjadi 2.000 karyawan," jelas Aryo saat berbincang dengan detikINET di sela acara d'Preneur Spesial Surabaya.
Rencana aktivasi pabrik sendiri dijadwalkan sebelum tahun 2015 berakhir, paling cepat di kuartal III. Meski begitu merealisasikan operasional pabrik ini juga tak semudah yang dikira.
Hambatan pertama datang dari mesin, dimana saat ini mesin-mesin yang digunakan untuk memproduksi ponsel Oppo di Indonesia itu sudah masuk dan tengah diuji coba.
"Selanjutnya kita saat ini juga masih renovasi, merapihkan lini produksi, bikin gudang, dan segala macam. Kita masih benahi itu semua karena pabrik yang dipakai Oppo ini merupakan bekas pabrik dari perusahaan lain," kata Aryo.
"Terakhir saya cek ke sana (pabrik ponsel Oppo di Tangerang-red.) sudah coba produksi ponsel, dan kualitasnya oke, sudah memenuhi standar seperti pabrik Oppo di China," lanjutnya.
Pabrik yang berlokasi di daerah Mauk, Tangerang ini merupakan pabrik pertama yang dibangun Oppo di luar China. "Investasi yang kita siapkan mencapai USD 30 juta, tapi itu untuk tahap awal, sampai aktivasi dan operasional berjalan. Jadi ada kemungkinan bertambah, tapi belum ada angka," Aryo menandaskan.
(ash/fyk)