Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Rilis Xperia Z4 Diam-diam, Sony Dipertanyakan

Rilis Xperia Z4 Diam-diam, Sony Dipertanyakan


- detikInet

Xperia Z4 (gettyimages)
Jakarta -

Sony mendadak memperkenalkan Xperia Z4 dalam sebuah perhelatan di Tokyo, Jepang. Selain tak banyak gembar gembor, spek ataupun fitur Xperia Z4 ternyata biasa-biasa saja. Sony pun dipertanyakan, mengapa mereka seakan tak percaya diri dengan Xperia Z4?

"Xperia Z4 sepertinya adalah peluncuran yang tergesa-gesa di mana perusahaan itu merasa perlu memperkenalkan sesuatu yang baru tapi tidak tahu apa yang harus diluncurkan," tulis Nirave Gondhia dari Android Authority.

"Perusahaan ini diharapkan akan merilis sebuah handset yang akan memberikan mereka kesempatan bertarung agar sukses di pasar. Xperia Z4 mungkin tak bisa melakukan hal itu," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara desain dan spek, memang tak ada peningkatan signifikan di Xperia Z4 dibandingkan Xperia Z3. Peningkatan hanya ada di segi prosesor, kamera sedikit lebih baik serta bodi lebih tipis. Banyak yang menilai Z4 akan kesulitan bersaing dengan nama-nama seperti Galaxy S6 atau HTC One M9.

"Meskipun upgrade di Z4 tidak impresif, itu bukan produk yang buruk. Seperti HTC, Sony sebenarnya membuat smartphone yang bagus," tulis Mikael Ricknas dari PCWorld.

"Namun saat ini, membuat produk yang bagus atau bahkan hebat tidaklah cukup untuk berkompetisi dengan sukses di pasar smartphone. Dibayang-bayangi Apple dan Samsung serta campuran berbagai vendor asal China, Sony dan HTC berjuang agar orang membeli ponsel mereka," tambahnya.

Beberapa menilai peluncuran di Jepang memang disengaja karena di sanalah pasar terpenting Sony. Di negara asalnya itu, pangsa pasar smartphone Sony memang hanya kalah dari iPhone. Xperia Z4 pun diprediksi dipasarkan pertama kali di Jepang.

"Jepang secara strategis penting bagi Sony. Mendemonstrasikan sukses di pasar kandang sendiri adalah hal krusial, khususnya karena mereka menghadapi tantangan di pasar-pasar yang lain," kata Ben Wood, Chief Research di CSS Insight.

(fyk/yud)





Hide Ads