Jawbone UP, Gelang Pintar Pemantau Kesehatan

Jakarta - Masalah kesehatan adalah sebuah isu yang banyak dihadapi oleh penduduk di seluruh dunia, mulai dari kekurangan gizi hingga kegemukan.

Tingkat kesibukan, pola makan dan stres yang tinggi diduga jadi pemicu gaya hidup yang tidak sehat terutama di daerah perkotaan. Untuk itu diperlukan alat yang bisa memantau kesehatan tubuh manusia.

Jawbone, sebuah perusahaan asal Amerika Serikat pembuat bluetooth earphone dan speakerphone, menawarkan sebuah perangkat yang dinamakan Jawbone UP yang mampu membantu penggunanya untuk dapat mengenali kondisi tubuhnya sendiri sehingga membantu melakukan perubahan menuju hidup yang lebih sehat.

Hadir dalam bentuk gelang, Jawbone UP bekerja menggunakan track and report. Jawbone UP akan memantau beberapa hal dari tubuh penggunanya seperti melangkah, tidur, makan dan perasaan.

Hasil pantauan tersebut akan dilaporkan melalui aplikasi yang bernama UP. Aplikasi ini bisa diunduh oleh pengguna iPhone 3Gs ke atas dengan iOS 5.1 ke atas dan pengguna Android versi 4.0 ke atas.

Jawbone UP menggabungkan antara sistem pemantau dalam bentuk gelang, aplikasi dalam ponsel pintar dan cloud server untuk membantu hidup kita lebih sehat.

Alat ini dapat memantau pola tidur dengan menggunakan sistem traking yang diklaim revolusioner, canggih dan rumit sehingga mampu mendeteksi pergerakan pengguna dari skala makro sampai mikro untuk mendapatkan data-data mendetail.

Seperti berapa lama waktu yang kita butuhkan dari posisi sadar sampai tertidur, berapa lama waktu tidur pulas kita, berapa lama waktu tidur tidak nyenyak kita, berapa lama kita sudah tertidur, dan berapa kali kita terbangun saat tidur?

Dengan menggunakan dan mengatur fitur Power Nap, Jawbone Up akan membangunkan di titik optimal siklus tidur kita sehingga kita dapat bangun dengan perasaan yang lebih segar.

Selain itu, Jawbone UP bisa memantau pergerakan kita dengan memberikan perbandingan yang menyeluruh tentang betapa aktifnya kita setiap hari, mulai dari berapa banyak langkah kita, perbandingan saat aktif dan diam, berapa jauh jarak yang sudah ditempuh, dan berapa banyak kalori yang sudah dibakar.

Jawbone UP juga diklaim mampu bergetar dan memberi kita peringatan untuk bergerak jika duduk atau dalam keadaan tidak aktif pada waktu yang sudah ditentukan.

Tak hanya itu, Jawbone UP dapat membantu mengenali makanan yang akan kita makan, cukup dengan memotret makanan tersebut. Menggunakan sistem input dan output serta database yangn cukup lengkap, Jawbone UP mampu mengidentifikasi makanan yang kita foto dan memberikan kandungan gizi dari makanan tersebut.

Selanjutnya, juga memberikan kemampuan untuk menyampaikan perasaan kita, dimana hal ini akan digunakan sebagai salah satu pengukuran untuk melihat sebagaimana persaan kita dapat mempengaruhi kegiatan, pola makan dan pola tidur kita sehari-hari.

Alat ini juga mempu menganalisa semua data yang diperolehnya dan kemudian mengolahnya menjadi sebuah kesimpulan yangn diesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan kita.

Misalkan, si pengguna tidak tidur dengan cukup pada malam hari, maka Jawbone UP akan memberi masukan agar si pengguna memakan lebih banyak protein di pagi hari agar dapat bekerja dengan lebih baik lagi di kantor.

Lantaran berbentuk gelang maka alat ini dapat dipakai dengan nyaman di pergelangan tangan. Jawbone UP dibalut dengan bahan karet dan punya daya tahan baterai sampai 10 hari.

“Jawbone UP menggunakan teknologi yang dipatenkan bernama MotionX engina. Teknologi ini didesain secara khusus mengikuti pola gerak alami manusia. Akurasi dan efisiensi tenaga dari MotionX membuat Jawbone UP untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama,” kata Philippe Kahn, CEO dan penemu dari teknologi MotionX, dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikINET, Jumat (24/4/2014).

Jawbone UP dijual dengan seharga Rp 1,9 juta dengan tiga ukuran: small, medium dan large. Di Indonesia, alat ini didistribusikan oleh PT BMU dan PT Axindo Infotama dan telah bekerjasama dengan berbagai toko gadget dan aksesoris.

(ash/fyk)