Seperti diketahui, Porsche adalah merek mobil mewah asal Jerman. Penjualannya memang tak sebanyak merek mobil papan atas, namun menurut Chen, mobil Porsche memuaskan pengguna dan bisnisnya tetap menguntungkan bagi pemegang saham perusahaan.
Nah, Chen ingin BlackBerry menjadi seperti Porsche di mana volume penjualan ponsel bukanlah segala galanya. Yang terpenting, pengguna puas memakainya dan bisnis BlackBerry terus berjalan dengan baik.
"Coba lihat industri otomotif. Tidak semuanya soal volume penjualan kan. Porsche? Lamborghini? Porsche melayani segmen khusus di pasar, dan performanya bagus bagi pemilik maupun pemegang saham," kata Chen yang detikINET kutip dari Guardian, Jumat (14/2/2014).
Pangsa pasar BlackBerry memang terus menurun. Menurut beberapa penelitian, BlackBerry mengapalkan hanya 1,9 juta smartphone selama kuartal IV 2013. Salah satu penyebab kurang lakunya BlackBery disinyalir karena kurangnya aplikasi populer. Namun Chen menilai aplikasi juga bukan segala galanya.
"CEO perusahaan besar memakai BlackBerry karena punya keyboard. Mereka itu tidak peduli soal aplikasi. Dari sudut pandang sekuriti, asal aplikasi tersebut juga perlu dikhawatirkan," tambah pria keturunan China ini.
Chen sudah menegaskan BlackBerry tidak akan meninggalkan ponsel yang dibekali keyboard fisik. Selain itu, mereka juga mengunggulkan fitur sekuriti yang diklaim mumpuni.
"Anda tentu tidak mau menanggung akibat jika ada seseorang yang mencuri atau mengubah data Anda. Itu sebabnya setelah Angela Merkel (kanselir Jerman-red) di-hack, dia langsung memakai BlackBerry," kata Chen.
(fyk/ash)