Para manufaktur ini mulai mengepakan sayapnya ke secara global. Memang nama-nama seperti Lenovo, ZTE dan Huawei terlebih dahulu dikenal masyarakat dunia. Tapi itu tak berhenti di sana.
Ya, selain ketiga raksasa ini ada vendor lain yang tak kalah berbahanya, yakni Xiaomi dan OPPO. Ini belum termasuk nama lain yang mampu--setidaknya-- warga lokal melirik merek mereka, ketimbang merek seperti Samsung atau Apple.
Tentu saja mereka punya modal besar untuk berbicara di kancah global dan itu bukan omong kosong belaka. Berikut detikINET rangkumkan dari berbagai sumber, alasan ponsel asal China ini layak diperhitungkan.
|
|
1. Murah dan Kini Tak Lagi Murahan
|
|
Akan tetapi satu hal yang akan ditinggalkan adalah kesan murahan yang akan menyertai produk nantinya bakal diluncurkan.
Bahkan mereka berani mengungkapkan inovasi selangkah lebih maju dari perusahaan global.
Tahun lalu, OPPO menelurkan N1 yang menghadirkan inovasi kamera berputar 360 derajat. Sehingga antara kamera depan dan kamera belakang sama bagusnya.
Dan bagaimana komunitas tukang oprek seperti Cynogenmod lebih memilih meninggalkan Samsung, dan mengandalkan kerjasama dengan vendor asal China ini.
1. Murah dan Kini Tak Lagi Murahan
|
|
Akan tetapi satu hal yang akan ditinggalkan adalah kesan murahan yang akan menyertai produk nantinya bakal diluncurkan.
Bahkan mereka berani mengungkapkan inovasi selangkah lebih maju dari perusahaan global.
Tahun lalu, OPPO menelurkan N1 yang menghadirkan inovasi kamera berputar 360 derajat. Sehingga antara kamera depan dan kamera belakang sama bagusnya.
Dan bagaimana komunitas tukang oprek seperti Cynogenmod lebih memilih meninggalkan Samsung, dan mengandalkan kerjasama dengan vendor asal China ini.
2. Punya Strategi Berbeda
|
|
Lihat saja bagaimana CEO-nya. Lei Jun berhasil memukau panggung besar dengan ribuan penggemarnya memadati layaknya sebuah tontonan konser. Maka media lokal pun menyebutnya sebagai "Steve Jobs made in China".
Xiaomi hanya menjual ponselnya melalui sistem online, tanpa toko fisik. Tak cuma berhasil, tapi gila. Karena ponsel besutannya mampu menjual ribuan unit dalam kurun waktu 3 menit saja!
2. Punya Strategi Berbeda
|
|
Lihat saja bagaimana CEO-nya. Lei Jun berhasil memukau panggung besar dengan ribuan penggemarnya memadati layaknya sebuah tontonan konser. Maka media lokal pun menyebutnya sebagai "Steve Jobs made in China".
Xiaomi hanya menjual ponselnya melalui sistem online, tanpa toko fisik. Tak cuma berhasil, tapi gila. Karena ponsel besutannya mampu menjual ribuan unit dalam kurun waktu 3 menit saja!
3. Keinginan Besar ZTE dan Huawei
|
|
ZTE salah satunya, akan berusaha menjadikan mereknya salah satu yang terdepan dalam bidang piranti pintar. Targetnya, mengalahkan dominasi seperti Apple, Samsung atau Nokia.
Ambisi pun telah dicanangkan. ZTE optimistis mampu meraih 10% pangsa pasar smartphone global di tahun 2017, dari pencapaian 6% di tahun 2013.
ZTE menyadari bahwa di beberapa negara berkembang, pasar ponsel bundling tidak lagi seseksi dulu. Seperti di India, di mana operator enggan melakukan subsidi ponsel bundling.
3. Keinginan Besar ZTE dan Huawei
|
|
ZTE salah satunya, akan berusaha menjadikan mereknya salah satu yang terdepan dalam bidang piranti pintar. Targetnya, mengalahkan dominasi seperti Apple, Samsung atau Nokia.
Ambisi pun telah dicanangkan. ZTE optimistis mampu meraih 10% pangsa pasar smartphone global di tahun 2017, dari pencapaian 6% di tahun 2013.
ZTE menyadari bahwa di beberapa negara berkembang, pasar ponsel bundling tidak lagi seseksi dulu. Seperti di India, di mana operator enggan melakukan subsidi ponsel bundling.
4. Berani Bajak Petinggi Penting
|
|
Hugo Barra, memilih meninggalkan jabatan Direktur Manajemen Android di Google dan berlabuh ke Xiaomi. Uniknya, saat diperkenalkan sebagai bos baru, sambutan pun sangat meriah. Satu lagi keunikan cara berjualan vendor asal China ini.
Dia disambut bak artis atau bintang rock yang akan manggung. Tak sedikit dari para fans Xiaomi itu membawa tongkat cahaya. Hal yang biasa terjadi saat ada pertunjukan musik dari girl band atau idol group sedang manggung.
Situasi kacau terlihat saat Barra akan memasuki ruangan dimana acara rilis ponsel dan televisi besutan Xiaomi akan berlangsung. Dia bahkan harus ditolong penjaga keamanan untuk bisa lepas dari kerumunan para fans Xiaomi dan media yang mengelu-elukan namanya.
Tak hanya membajak petinggi penting, Xiaomi juga rela mengundang pendiri Apple jauh-jauh untuk memberikan bekal kepada insinyurnya.
Malah, ia pun dibuat terkejut, dan yakin smartphone Xiaomi dapat menggebrak pasar Amerika Serikat yang biasanya sulit ditembus.
Dan meski masih seumur jagung, Xiaomi ternyata bisa membuat Woz terkesima dengan produknya.
4. Berani Bajak Petinggi Penting
|
|
Hugo Barra, memilih meninggalkan jabatan Direktur Manajemen Android di Google dan berlabuh ke Xiaomi. Uniknya, saat diperkenalkan sebagai bos baru, sambutan pun sangat meriah. Satu lagi keunikan cara berjualan vendor asal China ini.
Dia disambut bak artis atau bintang rock yang akan manggung. Tak sedikit dari para fans Xiaomi itu membawa tongkat cahaya. Hal yang biasa terjadi saat ada pertunjukan musik dari girl band atau idol group sedang manggung.
Situasi kacau terlihat saat Barra akan memasuki ruangan dimana acara rilis ponsel dan televisi besutan Xiaomi akan berlangsung. Dia bahkan harus ditolong penjaga keamanan untuk bisa lepas dari kerumunan para fans Xiaomi dan media yang mengelu-elukan namanya.
Tak hanya membajak petinggi penting, Xiaomi juga rela mengundang pendiri Apple jauh-jauh untuk memberikan bekal kepada insinyurnya.
Malah, ia pun dibuat terkejut, dan yakin smartphone Xiaomi dapat menggebrak pasar Amerika Serikat yang biasanya sulit ditembus.
Dan meski masih seumur jagung, Xiaomi ternyata bisa membuat Woz terkesima dengan produknya.
5. Perusahaan Raksasa Pun Diakuisisi
|
|
Kesepakatan ini akan tercapai dalam waktu dekat. Lenovo nantinya akan membeli Motorola Mobility dengan harga USD 2,91 miliar atau setara Rp 35,4 triliun.
Dengan pembelian ini, nantinya Lenovo berhak memiliki beberapa paten dan lisensi yang dimiliki oleh Motorola, termasuk Moto G dan Moto X--smartphone yang baru diluncurkan tersebut.
Bisa dibayangkan, Lenovo yang sudah mapan di segmen komputer, dengan pengalaman yang dimilikinya akan melaju di pasar smartphone.
5. Perusahaan Raksasa Pun Diakuisisi
|
|
Kesepakatan ini akan tercapai dalam waktu dekat. Lenovo nantinya akan membeli Motorola Mobility dengan harga USD 2,91 miliar atau setara Rp 35,4 triliun.
Dengan pembelian ini, nantinya Lenovo berhak memiliki beberapa paten dan lisensi yang dimiliki oleh Motorola, termasuk Moto G dan Moto X--smartphone yang baru diluncurkan tersebut.
Bisa dibayangkan, Lenovo yang sudah mapan di segmen komputer, dengan pengalaman yang dimilikinya akan melaju di pasar smartphone.











































