Heins mulai menjabat sebagai puncuk pimpinan perusahaan yang dahulu bernama Research in Motion (RIM) ini sejak Januari 2012, namun BlackBerry menggesernya pada November 2013.
Sepanjang lebih dari setahun menjabat sebagai CEO, Heins coba melakukan banyak hal agar BlackBerry bisa kembali bersaing, meski nyatanya belum cukup membuat ponsel ini sejajar dengan iPhone maupun Android.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. BlackBerry 10 Molor
|
Sistem operasi ini tadinya digadang-gadang bakal menjadi awal manis bagi Heins yang baru saja menjabat. Awalnya, BlackBery 10 akan dirilis pada tahun 2012. Beberapa acara developer pun sudah digelar untuk persiapannya.
Mulanya, ponsel BlackBerry 10 direncanakan rilis pada tahun 2011, namun kemudian ditunda sampai tahun 2012. Masih ditunda lagi sampai akhirnya BlackBerry Z10 rilis awal Januari 2013.
2. Kurang Inovasi
|
Meski menghadirkan berbagai fitur baru, nyatanya ponsel BlackBerry 10 kurang laris di pasaran. BlackBerry Z10 kabarnya banyak yang menumpuk di gudang.
Banyak pihak menilai, jika saja ponsel BlackBerry 10 dirilis jauh-jauh hari, masih ada potensi bagi BlackBerry melawan dominasi Android dan iPhone.
Inovasi yang menonjol terbilang penting dalam industri smartphone saat ini. Terlebih, begitu banyak vendor yang terjun di dalamnya.
Nah, di Heins gagal meyakini bahwa BlackBerry tak lamban soal inovasi. Ponsel mereka tidak mengalami perubahan berarti, baik dari sisi fitur maupun desain.
Baru saat BlackBerry 10 dirilis, beberapa inovasi dihadirkan seperti kamera TimeScape dan BlackBerry Hub. Namun beberapa pihak menilai kehadiran BlackBerry 10 sudah telat.
Di sisi lain, para vendor Android dan juga Apple menghadirkan inovasi secara kontinyu, baik dalam sisi spesifikasi, desain maupun fitur.
3. Gangguan BlackBerry Messenger
|
Kekecewaan terjadi karena beberapa kali gangguan terjadi di BlackBerry Messenger dan bahkan sering juga malah tak bisa diakses sama sekali karena gangguan jaringan.
Ini bukan sekali, tapi terjadi dalam beberapa kali. Di Indonesia sendiri, pihak yang terkait sepert Kominfo sudah melayangkan protes. Tapi tetap saja, hal tersebut masih saja terjadi.
4. Lepas BBM ke iOS dan Android
|
Seiring berjalannya waktu, BBM tidak lagi menjadi satu-satunya aplikasi messaging yang populer. Pendatang baru berdatangan, sebut saja WhatsApp, Line, WeChat ataupun KakaoTalk.
Aplikasi messaging pesaing BBM itu tidak kalah bagus. Malah mungkin dalam beberapa hal bisa dibilang lebih unggul.
Konsumen pun mulai melirik handset pesaing BlackBerry yang bisa mengunduh layanan sejenis BBM untuk keperluan berkirim pesan. Terlebih lagi sekarang, BBM sudah tersedia lintas platform.
5. Gagal Menjual BlackBerry
|
Salah satu yang termasuk serius adalah Lenovo. Malahan, vendor asal China terrsebut dikabarkan sudah mengajukan tawaran. Kendati kemudian gagal karena campur tangan pemerintah.
Sebelum sampai berpindah tangan. BlackBerry membuat keputusan mengejutkan. Vendor asal Kanada itu menegaskan batal dilego dan menggeser Thorsten Heins dari kursi CEO.
Dalam pernyataan resminya, BlackBerry selanjutnya bakal menerima suntikan dana sebesar USD 1 miliar untuk investasi dari fairfax Financial Holdings. Perusahaan ini pula yang sebelumnya santer dikabarkan bakal membeli BlackBerry.
Sementara Thorsten Heins dipastikan bakal turun dari kursi CEO BlackBerry. Penggantinya adalah John Chen, anak imigran asal Hong Kong, yang juga akan berperan sebagai Executive Chair Dewan Direksi BlackBerry.
Halaman 2 dari 6