iPhone 5C tidak memiliki pemindai sidik jari ataupun prosesor 64 bit seperti di 5S. Demikian juga bodinya terbuat dari plastik meski diklaim Apple tetap premium.
Beberapa media di mancanegara sudah mempublikasikan kesimpulannya setelah melakukan review iPhone 5C, yang dibanderol sekitar Rp 7 jutaan. Inilah kata mereka mengenainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. TechRadar
|
|
Mengingat banderolnya, iPhone 5C pun melawan beberapa ponsel hebat di 2013. Beberapa sudah turun harganya dan lebih murah dari 5C. Dan dengan spesifikasi lebih baik serta fitur bagus, membuat 5C mengalami kesulitan.
Secara umum, iPhone 5C memang masih sebuah ponsel hebat, namun sayangnya mirip dengan edisi tahun lalu (iPhone 5) yang dibungkus dalam bodi plastik kurang menarik dan harganya tetap mahal.
Bukan karena Apple tidak melakukan yang terbaik agar iPhone 5C terlihat menarik, namun sebagai ponsel tahun lalu yang dikemas ulang, sulit merekomendasikannya secara total, meskipun pilihan warna beragam dikombinasi dengan iOS 7 menolong handset ini.
2. CNet
|
|
Mereka yang tidak peduli dengan kualitas kamera atau grafis terbaik, atau yang ingin upgrade, cocok meminang iPhone 5C. Namun jika Anda sudah punya iPhone 5, Anda sebenarnya sudah memiliki iPhone 5C dan tidak perlu upgrade.
iPhone dengan harga terjangkau ini terbilang bagus bagi pemakai baru. 5S boleh dibilang sebagai model yang pro sedangkan 5C ini bagi yang ingin sedikit menghemat uang.
Jika saya harus memilih ponsel yang tidak memiliki teknologi terobosan namun masih memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk melakukan apa yang diinginkan, iPhone 5C adalah jawabannya.
3. Engadget
|
|
Teknologi mobile bergerak cepat dan itu sebabnya mengapa iPhone 5S eksis. Namun apakah orang pada umumnya juga bergerak dengan sama cepatnya?
Saya pikir bagi mayoritas pembeli smartphone, tidak begitu masalah membeli ponsel tahun lalu. Dan saya tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Apple yang coba menarik lebih banyak perhatian dengan desain baru dan dalam proses pembuatannya, menghemat sedikit uang.
Memang tidak ada scanner sidik jari, tidak ada chip 64 bit dan tidak ada flash kamera dual LED di ponsel ini. Namun iPhone 5C masih menjadi semacam jendela yang user friendly bagi hidup Anda yang terhubung, seperti halnya generasi iphone sebelumnya.
Tentu saja jika Anda sudah memiliki iPhone 5, jangan pedulikan. Namun bagi yang lain, iPhone 5C adalah tiket terjangkau untuk ekosistem mobile paling aktif di planet ini.
4. The Verge
|
|
Memang ada benarnya, pemutar MP 3 eksis sebelum iPod dan smartphone sudah lama ada sebelum iPhone. Tapi kekuatan marketing Apple seimbang dengan inovasinya. iPod dan iTunes merevolusi industri musik, iPhone mengubah perangkat mobile dan iPad merusak pasar PC tradisional. Semua itu tak bisa dicapai hanya dengan kekuatan marketing.
Namun iPhone 5C tidak menawarkan revolusi semacam itu. Handset ini memang benar-benar soal marketing, untuk menjadikan orang membeli produk Apple terbaru dan merasakan mistisnya tanpa harus membayar dengan harga semahal sebelumnya.
Membungkus iPhone 5 dengan casing baru ini untungnya masih menjadi sebuah produk yang bagus. Bagi banyak orang, ia akan bekerja dengan baik-baik saja.
5. GSMArena
|
|
Ketika disuruh memilih antara iPhone 5C dengan iPhone 5, tidak ada satupun dari kami akan memilih yang baru, karena terasa seperti downgrade. Meskipun kualitas pembuatannya solid, ini adalah pertama kalinya smartphone Apple sejak iPhone 4, tidak terasa premium.
Ponsel warna warni ini masih sebuah smartphone bagus yang menawarkan pengalaman iOS yang baik. Platform Apple baru ini adalah kemajuan besar dan meski masih berada di belakang Android soal fungsionalitasnya, ia masih menyediakan banyak fitur.
Jika saja iPhone 5C dibanderol sebagai smartphone kelas menengah, ia akan menjadi pemenang sungguhan. Namun, harganya hampir sama atau lebih tinggi dibanding smartphone yang lain. Saat ini, Anda bisa membeli ponsel Android top yang lebih murah daripada 5C.
Halaman 2 dari 6











































