Minat masyarakat Indonesia untuk berjualan online terus melonjak. Laporan Digital 2024 dari We Are Social dan Meltwater mencatat 59% pengguna internet di Indonesia gemar belanja daring, menempatkan RI di posisi ke-9 dunia. Kemenkop UKM juga menyebut 25,5 juta pelaku usaha sudah masuk ke ekosistem digital per Juli 2024. Bahkan, pencarian "cara jualan online" tumbuh sekitar 40% setiap tahun.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Irene Umar menilai ekonomi digital adalah masa depan, dan Indonesia punya modal besar untuk memimpin kawasan. Artinya, jualan online bukan lagi tren, tapi kebutuhan bagi siapa pun yang ingin mengembangkan bisnis.
Masalahnya, banyak calon pelaku usaha bingung harus mulai dari mana. Tantangannya mulai dari memilih produk, membuat strategi pemasaran, hingga menjangkau pelanggan. Tak sedikit yang menyerah sebelum benar-benar jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahir Digital mencoba menjawab masalah itu. Platform edukasi digital marketing ini menawarkan pendampingan intensif selama setahun penuh untuk pemula maupun pelaku usaha yang ingin meningkatkan omzet. Materinya mencakup riset produk, cara beriklan, membaca data, hingga eksekusi promosi yang bisa langsung diterapkan.
Programnya dirancang ramah untuk mahasiswa, ibu rumah tangga, hingga pelaku UKM. Peserta mendapat bimbingan dua arah tiap hari lewat WhatsApp, studi kasus mingguan via Zoom, dan pertemuan offline bulanan di berbagai kota. Selain itu, tersedia ratusan video e-course lintas industri yang bisa diakses 24 jam, plus rekomendasi produk fisik maupun digital yang siap dipasarkan.
![]() |
"Kami ingin membantu sebanyak mungkin orang sukses di dunia digital. Peserta tidak hanya belajar, tetapi juga menghasilkan omzet nyata. Keberhasilan peserta adalah keberhasilan kami," ujar Fahmi Auditya, Founder & CEO Mahir Digital, dalam keterangan yang diterima detikINET.
Salah satu member, Anggun asal Yogyakarta, mengaku awalnya tidak punya stok barang maupun pengalaman. "Lima juta pertama saya capai kurang dari dua minggu, dan 20 juta pertama hanya sebulan," ceritanya.
Didukung dua co-founder, Denni Arnanda dan Dimas Setyawan, Mahir Digital berambisi memperluas dampaknya ke lebih banyak kota. Pendekatan edukasi praktis dan pendampingan intensif jadi nilai jual utama di tengah tingginya minat masyarakat berbisnis online.
(asj/asj)