Bos Baru dari Malaysia Mau Rombak Intel Habis-habisan
Hide Ads

Bos Baru dari Malaysia Mau Rombak Intel Habis-habisan

Anggoro Suryo - detikInet
Rabu, 19 Mar 2025 11:45 WIB
Lip-Bu Tan, CEO Intel
Lip-Bu Tan. Foto: Intel
Jakarta -

CEO Intel Lip-Bu Tan bakal melakukan perombakan besar di Intel, tepatnya pada metode pembuatan chip dan strategi AI-nya.

Tan adalah orang lama di Intel yang mengundurkan diri pada 2024 lalu, sampai kemudian ia ditunjuk menjadi CEO Intel dan akan aktif memimpin Intel mulai 18 Maret 2025, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (19/3/2025).

Menurut dua orang yang mengetahui rencana Tan ini, ada dua rencana besar Tan untuk menyelamatkan Intel. Termasuk di antaranya adalah merestrukturisasi pendekatan Intel terhadap AI, serta melakukan sejumlah PHK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PHK ini perlu dilakukan karena Tan menganggap Intel terlalu lambat dalam bergerak karena terlalu banyak pegawai serta ada lapisan manajemen menengah yang terlalu besar.

Kemudian ia juga mau merombak operasional produksi semikonduktor Intel, yang pada suatu waktu hanya membuat chip untuk Intel namun kemudian diubah untuk membuat semikonduktor untuk perusahaan lain, seperti Nvidia.

ADVERTISEMENT

Namun untuk saat ini perubahan tersebut masih diformulasikan ulang, dan bisa saja berubah ke depannya. Namun yang jelas, saham Intel naik 8% setelah Tan ditunjuk menjadi CEO baru Intel.

Tan juga sudah sempat menemui para karyawan Intel setelah ia ditunjuk jadi CEO. Ia menyebut Intel perlu mengambil "keputusan berat", yang diakui oleh dua orang yang ikut dalam pertemuan tersebut.

Analis industri semikonduktor Dylan Patel menyebut masalah paling besar yang terjadi di CEO Intel sebelumnya Pat Gelsinger adalah ia terlalu baik. Ia tidak mau memecat banyak manajemen kelas menengah sekalipun hal tersebut diperlukan.

Lip-Bu Tan adalah seorang veteran di industri semikonduktor yang lahir di Malaysia. Tan juga merupakan mitra pendiri Walden Catalyst Ventures dan ketua Walden International. Saat ini, ia duduk di dewan direksi Credo Technology Group dan Schneider Electric.




(asj/asj)