Arm, atau tepatnya Arm Holding adalah perusahaan pemegang hak cipta untuk desain core CPU yang dipakai di hampir semua smartphone di dunia. Dan, bos Arm baru-baru ini angkat bicara soal gonjang-ganjing yang terjadi di Intel.
CEO Arm Rene Haas mengaku ikut sedih melihat situasi tersebut di Intel, termasuk soal Pat Gelsinger yang dipaksa untuk pensiun dari posisi CEO yang sebelumnya ditempati, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Senin (9/12/2024).
Menurutnya perusahaan harus terus berubah di industri teknologi. Namun ia mengakui kalau Intel memang mengalami dilema soal perubahan itu, yaitu apakah akan tetap menjadi perusahaan yang mendesain dan memproduksi sendiri chipnya, atau menjadi perusahaan fabless, yang hanya mendesain chip dan menyerahkan produksinya ke perusahaan lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dan, dilema ini sudah terjadi di Intel setidaknya sejak satu dekade ke belakang. Meski dari satu sisi, sudah jelas memproduksi sendiri chip yang didesain itu membutuhkan investasi yang sangat besar.
Oleh karena itulah AMD kemudian mengadopsi model fabless, dan bergantung pada mitranya seperti TSMC untuk memproduksi chip dan menghindari pengeluaran investasi yang sangat besar untuk membuat pabrik chip.
Namun rute yang diambil Gelsinger sejak menjadi CEO Intel pada 2021 adalah tetap menjadi perusahaan yang memproduksi sendiri chipnya. Menurut Haas, rute ini membutuhkan 5-10 tahun untuk bisa terlihat efeknya, dan Gelsinger sudah dipaksa pensiun hanya 3 tahun setelah mulai menjabat.
Haas enggan mengomentari rumor yang menyebut Arm mau mengakuisisi divisi produk Intel, yang mengembangkan chip untuk PC, server, dan perangkat jaringan. Tawaran tersebut kabarnya ditolak oleh Intel.
Namun ia memastikan kalau ia sering menghubungi Gelsinger untuk menggunakan lisensi desain Arm untuk meningkatkan proses Intel dan menggenjot kapasitas pembuatan chip. Tawaran tersebut juga ditolak oleh Gelsinger.
Arm juga sebelumnya sempat dikabarkan akan merambah ranah produksi chip, mungkin untuk chip AI. Namun Haas tidak menepis atau mengkonfirmasi rumor tersebut. Ia hanya menyebut perusahaan akan punya keuntungan tersendiri jika mereka melakukan desain dan produksi chip secara internal. Yaitu lebih memahami interaksi antara hardware dan software yang dihasilkan.
(asj/afr)