Thailand Klaim Gaet Investasi Rp 76,9 T dari Tesla, Google & Microsoft
Hide Ads

Thailand Klaim Gaet Investasi Rp 76,9 T dari Tesla, Google & Microsoft

Anggoro Suryo - detikInet
Selasa, 26 Sep 2023 10:40 WIB
Tesla Model Y electric vehicles in a lot at the Tesla Inc. Gigafactory in Gruenheide, Germany, on Saturday, Jan. 21, 2023. Tesla CEO Elon Musk played down how much impact his tweets have on the companys stock price as he defended himself at a trial in San Francisco federal court on Friday over his 2018 tweet about taking the electric car-maker private. Photographer: Liesa Johannssen/Bloomberg via Getty Images
Thailand Klaim Dapat Investasi Rp 76,9 T dari Tesla, Google & Microsoft. Foto: Liesa Johannssen/Getty Images
Jakarta -

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengklaim negaranya itu akan menerima investasi setidaknya USD 5 miliar atau sekitar Rp 76,9 trilun dari Tesla, Google, dan Microsoft.

"Tesla akan menjajaki untuk membuat fasilitas perakitan EV, Microsoft dan Google akan menjajaki data center," kata Thavisin setelah menghadiri UN General Assembly di New York, Amerika Serikat.

Sayangnya, ia tak menjelaskan apakah investasi sebesar USD 5 miliar itu merupakan kombinasi atau investasi yang terpisah dari ketiga perusahaan tersebut, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (26/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tesla, Google, dan Microsoft pun belum memberikan pernyataannya terkait kabar investasi ini.

Investasi ini, jika benar, akan menjadi angin segar bagi perekonomian Thailand, yang diprediksi akan tumbuh 2,8% tahun ini. Thailand saat ini adalah pusat perakitan kendaraan bermotor terbesar ke-4 di Asia.

ADVERTISEMENT

Mereka pun menawarkan insentif untuk EV dan pembuat baterai, serta potongan pajak untuk pembeli kendaraan EV.

Pada 2022 lalu, Tesla juga sudah membuka kantor di Thailand dengan nilai investasi awal sebesar 3 juta baht atau sekitar Rp 1,28 miliar. Lewat investasi itu, Tesla akan menjual kendaraan listrik, juga membangun sistem penyimpanan energi (energy storage system/ESS).

Thailand adalah negara pertama di Asia Tenggara tempat perusahaan milik Elon Musk itu menjual produk sistem penyimpanan energi dan baterai.

Sementara itu di Indonesia, Elon Musk juga tengah menjajaki untuk menggelar layanan Starlink. Dalam sebuah pertemuan di markas Tesla, Amerika Serikat, pada Agustus lalu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Elon Musk untuk mengerahkan Starlink masuk ke Indonesia.

Starlink yang merupakan satelit low earth orbit (LEO) dinilai cocok untuk menghadirkan akses internet di Indonesia yang berupa negara kepulauan. Layanan internet berbasis satelit juga bisa menjadi solusi ketika penggelaran infrastruktur telekomunikasi di darat sulit dilakukan.




(asj/afr)