Indonesia Belum Siap untuk 'People Ready'?

Kuala Lumpur - Microsoft mulai menggelar kampanye 'People Ready' di kawasan Asia. Di Indonesia, kampanye itu akan dimulai dari infrastruktur. Belum ready?Refany Iskandar, Director Corporte Busines Microsoft Indonesia, mengatakan 'People Ready' akan menjadi filosofi Microsoft dalam strategi pemasaran untuk kalangan bisnis. "Filosofinya adalah bagaimana supaya orang-orang dalam sebuah perusahaan bisa mengembangkan potensinya hingga maksimal," ujarnya di sela-sela Microsoft TechEd 2006 di Kuala Lumpur Convention Center, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (05/09/2006).Namun di Indonesia, kampanye 'People Ready' itu akan dimulai dengan pengembangan infrastruktur inti. "Di Indonesia, tahun 2006 ini, dengan acuan ke people ready kita fokus pada core infrastructure initiative," Refany mengatakan.Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam sudut pandang Microsoft terdiri dari jaringan fisik, hardware, hingga software. "Hal-hal itu harus diperbaiki dulu supaya ready menghadapi layer aplikasi yang semakin dinamis," Refany menegaskan.Refany yakin sudah ada perusahaan di Indonesia yang siap untuk 'People Ready'. Namun, menurut survei permulaan Microsoft, masih banyak perusahaan yang hanya terdepan di bidang teknologi namun proses dan sumberdaya manusianya masih kurang siap.Microsoft menjabarkan empat tingkatan kesiapan infrastuktur yang bisa dicapai sebuah perusahaan. Tingkatan itu adalah basic, standardized, rationalized, dan dynamic. Tingkat dynamic memungkinkan aplikasi TI yang proaktif dalam memenuhi kebutuhan pengguna alias people ready.Menurut Refany, industri yang paling matang dalam penerapan TI di Indonesia adalah perbankan dan telekomunikasi. Di ajang TechEd 2006 Microsoft Indonesia 'membawa' 90 delegasi dari perusahaan, termasuk dari empat operator telekomunikasi terbesar dan 18 perusahaan finansial. (wsh)Liputan ke Microsoft South East Asia TechEd 2006 di Kuala Lumpur - Malaysia ini terselenggara atas kerjasama detikINET dan Microsoft Indonesia. (dewidya/)