Elon Musk Kembali Pecat Ribuan Karyawan Twitter
Hide Ads

Elon Musk Kembali Pecat Ribuan Karyawan Twitter

Virgina Maulita Putri - detikInet
Senin, 14 Nov 2022 10:24 WIB
Pengadilan telah memberi Musk waktu hingga Jumat untuk menutup kesepakatan untuk mengakuisisi perusahaan.
Elon Musk Kembali Pecat Ribuan Karyawan Twitter Foto: Getty Images/Justin Sullivan
Jakarta -

Gelombang PHK di Twitter masih belum selesai. Setelah memberhentikan setengah tenaga kerja Twitter, Elon Musk sekarang mengalihkan targetnya ke karyawan kontrak.

Menurut laporan dari Platformer dan Axios, Twitter memberhentikan ribuan karyawan kontrak di Amerika Serikat dan di luar negeri. Jumlah karyawan kontrak yang terdampak sekitar 4.400 hingga 5.500 orang.

Sebagian besar dari karyawan kontrak tersebut tidak menerima pemberitahuan sebelumnya bahwa mereka telah dipecat. Sebagian besar mengaku baru tahu setelah tidak bisa mengakses email dan sistem komunikasi internal perusahaan, bahkan ada yang baru mengetahuinya lewat media.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Platformer melaporkan PHK ini menargetkan karyawan kontrak yang bekerja di divisi konten moderasi, real estate, marketing, engineering, dan departemen lainnya.

Twitter juga tidak memberitahu manajer soal pemberhentian karyawan kontrak ini. Mereka baru menyadari koleganya telah dipecat setelah melihat akun mereka tidak lagi aktif di sistem Twitter.

ADVERTISEMENT

"Salah satu karyawan kontrak saya baru saja dinonaktifkan tanpa pemberitahuan di saat kami sedang membuat perubahan penting pada alur kerja keselamatan anak," tulis seorang manajer Twitter di channel Slack perusahaan, seperti dikutip dari Engadget, Senin (14/11/2022).

Menurut email internal yang dikirimkan kepada karyawan kontrak yang dipecat, Twitter menjelaskan PHK tersebut merupakan bagian dari langkah pengalihan prioritas dan penghematan.

Setelah dibeli Elon Musk senilai USD 44 miliar, sejumlah eksekutif Twitter telah mundur atau dipecat. Kemungkinan jumlah karyawan Twitter yang akan kehilangan pekerjaannya akan bertambah setelah Musk menghapus kebijakan work from anywhere.

Dalam sesi tanya jawab antara Musk dan karyawan Twitter, Musk menekankan bahwa semua karyawan wajib bekerja di kantor dan hanya 'karyawan luar biasa' yang bisa bekerja secara remote. Karyawan yang tidak bekerja di kantor akan dianggap mengundurkan diri.




(vmp/fay)