Kegiatan berbelanja online mencapai momentumnya saat pandemi COVID-19 melanda. Transaksi belanja lewat platform digital seperti e-commerce menjadi pilihan utama bagi berbagai kalangan dan kelompok umur.
Kira-kira bagaimana perkembangan para pelaku e-commerce di Indonesia sebelum pandemi hingga paruh pertama tahun 2022? Bersama SimilarWeb, iPrice memperbarui data Peta E-Commerce Indonesia pada kuartal kedua tahun 2022 dan telah merangkumkan beberapa fakta mengenai perkembangan e-commerce hingga paruh pertama tahun ini.
Website tetap channel penting e-commerce
Dalam laporan Perilaku Belanja Online Indonesia 2021/22 Bagian 1 lalu, iPrice mengungkapkan bahwa shoppers Indonesia cenderung lebih sering mengakses platform e-commerce melalui aplikasi mobile.
Hal ini tentunya terjadi seiring dengan investasi besar-besaran para pelaku bisnis, brand dan merchant dalam mengembangkan dan mempromosikan aplikasi tersebut.
Tak heran, banyak perusahaan e-commerce menaruh fokus yang tinggi pada aplikasi mereka. Namun hasil analisa riset iPrice menunjukkan bahwa akses e-commerce melalui browser tidak kalah pentingnya.
Di Indonesia sendiri, jumlah kunjungan website menuju 10 platform e-commerce teratas mengalami peningkatan sebesar 64% sejak kuartal 3 2019 hingga kuartal 2 2022.
![]() |
Sebagian besar pertumbuhan ini terjadi pada paruh pertama periode tersebut, yaitu selama gelombang awal pandemi COVID-19. Pada periode tersebut, pemerintah mulai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga kesempatan untuk berbelanja di toko offline sangat terbatas. Shoppers pun tak punya banyak pilihan selain memenuhi kebutuhan belanja mereka secara online.
Kini, dua tahun telah berlalu semenjak virus COVID-19 menyebar di Indonesia. Alih-alih jatuh kembali seperti saat pembatasan kegiatan masyarakat belum diterapkan, lalu lintas website e-commerce masih tetap tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa channel ini masih belum tertinggal dan memegang peran yang penting dalam proses belanja online di Indonesia.
Platform e-Commerce dengan pertumbuhan tertinggi
Selama periode ini, Shopee dan Tokopedia berhasil mempertahankan posisinya sebagai platform e-commerce dengan lalu lintas website tertinggi di Indonesia.
Platform e-commerce asal Singapura dan Indonesia ini memiliki pengunjung website bulanan di atas 100 juta sejak kuartal 4 2020. Nilai ini menciptakan celah yang cukup besar, mengingat platform e-commerce lain belum bisa mendekati pencapaian kedua e-commerce tersebut.
Platform e-commerce lain hanya memiliki pengunjung website bulanan di bawah 30 juta. Namun, hal ini tidak menghalangi pertumbuhan pesat mereka selama periode tersebut.
Meskipun skalanya lebih kecil, platform seperti Orami dan Ralali sama-sama mengungguli tingkat pertumbuhan lalu lintas website Shopee dan Tokopedia.
![]() |
Orami, platform parenting yang dikenal lewat e-commerce produk ibu dan bayi serta layanan konten dan komunitas parenting, bertumbuh pesat selama tiga tahun terakhir.
Jumlah pengunjung website bulanannya meningkat 314% pada kuartal 2 2022 jika dibandingkan dengan kuartal 3 2019, menjadikannya sebagai platform e-commerce dengan pertumbuhan lalu lintas website tertinggi di Indonesia.
Pertumbuhan ini tentunya didorong oleh upaya Orami dalam membantu para ibu dan ayah yang menghadapi tantangan baru selama pandemi COVID-19 dengan berbagai fitur mulai dari shopping, kelas dan seminar, hingga konten edukasi yang dapat diakses dengan mudah secara online.
Selain itu, akuisisi SIRCLO atas Orami pada April tahun lalu juga berhasil meningkatkan lalu lintas website Orami hingga 105% pada kuartal 3 2021.
Di posisi kedua, marketplace B2B (business-to-business), Ralali, juga mengalami pertumbuhan lalu lintas website yang pesat yaitu sebesar 202% sejak kuartal 3 2019.
Berbeda dengan Orami, selama pandemi Ralali berfokus untuk melakukan inovasi yang dapat dimanfaatkan para pelaku bisnis dalam menghadapi pandemi seperti masker berkualitas (Primero), klinik kesehatan berbasis teknologi (Neoclinic), juga Konekto yang dapat menghubungkan pelaku usaha dengan komunitas secara online.
Upaya ini berhasil meningkatkan lalu lintas website Ralali hingga 438% pada kuartal 4 2020 dan pengunjung masih terus meningkat hingga kuartal 2 tahun ini.