Dengan membeli Twitter, Elon Musk akan memegang 5 perusahaan teknologi sekaligus, sebagian adalah raksasa di bidang masing-masing. Pertanyaan pun mengemuka, mampukah ia melakukannya dengan baik? Elon Musk bukan Superman.
Saat ini, Elon Musk adalah nakhoda Tesla, SpaceX, Boring Company dan Neuralink. Ditambah Twitter, kesibukannya jelas semakin bertambah, bahkan tak menutup kemungkinan orang terkaya dunia ini jadi kewalahan.
Memang, dia dikenal sebagai pekerja keras. Bahkan ketika pernah ditanya apa benar ia bekerja sampai 90 jam per minggu, Elon Musk menyebut jam kerjanya lebih tinggi lagi.
"Dalam tahun-tahun belakangan, (jam kerja itu) jauh lebih tinggi. Aku tidak merekomendasikannya, buruk buat kebahagiaan dan kesehatan," kata dia, seperti dikutip detikINET dari BBC.
Akan tetapi mungkin akan terlalu banyak yang harus diurus Elon Musk. Tesla adalah perusahaan otomotif dengan valuasi tertinggi di dunia, SpaceX mengembangkan roket canggih dan berambisi menuju ke Planet Mars, Boring Company ingin merevolusi transportasi dengan terowongan bawah tanah serta Neuralink berniat menghubungkan otak manusia dengan komputer.
Sekarang ditambah Twitter, di mana ia ingin melakukan berbagai macam terobosan. Mengurus Twitter saja jelas membutuhkan energi besar. Kecemasan pun mulai melanda apakah Elon Musk sanggup mengendalikan semuanya.
"Kecuali Elon Musk menemukan cara untuk menambah jam dalam sehari, waktunya terbatas untuk semua ini. Saya membayangkan dalam beberapa bulan ke depan, dia akan terlibat secara mendalam di twitter. Jika Anda investor Tesla, mungkin Anda akan sedikit cemas," kata Tim Higgins, jurnalis dan penulis buku Power Play: Tesla, Elon Musk, and the Bet of the Century.
Simak Video "Video Detik-detik Roket Starship SpaceX Meledak saat Uji Terbang"
(fyk/rns)