Cuan Induk Google Merosot Rp 14,4 Triliun
Hide Ads

Cuan Induk Google Merosot Rp 14,4 Triliun

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Rabu, 27 Apr 2022 11:27 WIB
MILAN, ITALY - NOVEMBER 06:  A general view of atmpsphere during the IF! Italians Festival at Franco Parenti Theater on November 6, 2015 in Milan, Italy.  (Photo by Pier Marco Tacca/Getty Images)
Foto: Getty Images
Jakarta -

Setelah mencatatkan rekor pemasukan tahunan sebesar USD 257 miliar pada 2021 lalu, -- induk Google -- memulai 2022 dengan pemasukan Q1 yang naik 23% dibanding Q1 2021.

Catatan rekor tersebut adalah di mana pemasukan Alphabet pertama kalinya menembus USD 200 miliar dalam setahun. Sementara pada Q1 2022 lalu pemasukan Alphabet mencapai USD 68 miliar.

Hanya saja, meski pemasukannya naik 23%, keuntungan bersih Alphabet malah turun USD 1 miliar (Rp 14,4 triliun) menjadi USD 16,4 miliar dari USD 17,9 miliar pada Q1 2021. Hal ini disebabkan oleh biaya riset dan pengembangan yang meningkat lebih dari USD 1 miliar dibanding Q1 2021, yaitu dari USD 7,485 miliar menjadi USD 9,1 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemasukan dari mesin pencari Google selama Q1 2022 mencapai USD 39 miliar, melesat dari USD 31 miliar pada Q1 2021. Bisnis iklan mereka secara keseluruhan, termasuk Search, YouTube, dan berbagai jaringan iklannya, meraup pemasukan USD 54 miliar.

Pemasukan iklan dari YouTube pun naik menjadi USD 6,86 miliar, namun pertumbuhannya sudah melambat dibanding dua tahun sebelumnya selama pandemi, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (27/4/2022).

ADVERTISEMENT

"Selama Q1 terjadi pertumbuhan yang kuat di Search dan Cloud khususnya, di mana keduanya membantu orang dan bisnis untuk melanjutkan transformasi digital. Kami akan tetap berinvestasi di produk dan layanan yang hebat, dan menciptakan kesempatan untuk rekan dan komunitas lokal di seluruh dunia," ujar CEO Alphabet dan Google Sundar Pichai.

Pichai juga memamerkan investasinya dalam YouTube Shorts, yang penonton hariannya sudah mencapai 30 miliar, empat kali lipat dibanding 2021, dan mereka mengaku berfokus pada membangun pengalaman pengguna yang hebat.

Ia pun mengungkap rencananya untuk mendesain ulang pengalaman YouTube untuk memberikan lebih banyak kontrol pada penonton dan kemampuan untuk berkomentar sembari menonton di TV, juga meningkatkan dukungan untuk Shorts.




(asj/fay)