CEO & Founder Tokopedia, William Tanuwijaya menegaskan keberpihakannya kepada pelaku usaha atau UMKM lokal. Hal itu ditegaskannya di tengah isu perdagangan produk impor melalui e-commerce lintas negara atau cross border.
Ia pun menjelaskan awalnya bisnis e-commerce itu cross border. Namun, beberapa e-commerce dari Indonesia seperti Tokopedia dan Bukalapak memilih untuk berpihak kepada pengusaha lokal. Hal itu dibuktikan dengan tidak membuka pedagang luar negeri berjualan di platform mereka.
"Dari hari pertama pun e-commerce itu cross-border. Tapi beberapa pelaku nasional seperti Tokopedia & Bukalapak dengan hati nurani kami memilih untuk berpihak (pada pengusaha lokal)," ujar William dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (15/9/2021).
"Kami tidak membuka bagi pedagang luar bisa berjualan di platform kami. Kami hanya bisa berikan proteksi semaksimal mungkin yang kami dapat lakukan, yaitu yang bisa jualan hanya pedagang nasional," imbuhnya.
Sementera itu, sebelumnya Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia AKUMINDO, Ikhsan Ingratubun mengatakan barang impor yang diperdagangkan di marketplace Indonesia menjadi ancaman bagi barang dagang UMKM Indonesia.
Dia pun meminta pemerintah untuk segera mengatur produk impor yang dijual di marketplace. Ia berharap pemerintah mengatur agar UMKM Indonesia mendapat porsi besar dalam berdagang di marketplace.
"Meningkatnya pemain UMKM di dunia marketplace ini, ada satu hot isu yang menjadi sorotan yakni pemerintah harus mulai mengatur tentang produk impor yang dijual di marketplace," ujarnya dalam dialog bertajuk 'Kreativitas UMKM Bertahan di Masa Pandemi' secara virtual, Rabu (16/6).
Dia meminta perbaikan aturan Permendag No. 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik harus mengatur soal kesetaraan berbisnis dalam marketplace untuk UMKM.
Simak Video "Video: Grab dan Danantara Buka Suara soal Isu Investasi ke GOTO"
(ncm/ega)