Adopsi Pembayaran Digital Bikin Bisnis Fesyen Olahraga Ini Melejit

Adopsi Pembayaran Digital Bikin Bisnis Fesyen Olahraga Ini Melejit

ADVERTISEMENT

Adopsi Pembayaran Digital Bikin Bisnis Fesyen Olahraga Ini Melejit

Jihaan Khoirunnisaa - detikInet
Kamis, 10 Jun 2021 14:39 WIB
Noore
Foto: dok. Noore
Jakarta -

Tidak bisa dipungkiri kehadiran teknologi membawa sederet manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Salah satunya membantu para pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya dengan mengadopsi sistem pembayaran digital.

Seperti halnya Adidharma Sudrajat (Adi) yang merupakan CEO Noore Sport Hijab. Untuk memudahkan konsumen yang semakin gemar belanja secara online, Adi menggunakan layanan payment gateway Midtrans yang dapat memfasilitasi pembayaran digital pada platform online, khususnya website Noore Sport Hijab.

"Saya perhatikan semua website yg jualannya oke itu menggunakan Midtrans. Konsumen jadi lebih mudah transaksi, mau bayar pakai apa pun bisa," ujar Adi dalam keterangan tertulis, Kamis (10/6/2021).

Lebih lanjut Adi menjelaskan Midtrans memudahkan konsumen Noore Sport Hijab saat berbelanja karena menghadirkan 24 pilihan metode pembayaran online. Selain itu, setiap transaksi juga tercatat secara otomatis dan terhubung dengan point-of-sales (POS) bisnis. Sehingga proses order konsumen semakin lancar.

"Ini sangat penting karena kemudahan pembayaran adalah hal yang sensitif di online channel," katanya.

Terbukti dari website Noore saja, setiap bulan terdapat ratusan transaksi online yang dapat diproses dengan cepat berkat Midtrans.

Adi menceritakan awal mula munculnya ide untuk membuat bisnis pakaian olahraga bagi wanita berhijab. Dia mengaku inspirasi tersebut datang saat melihat para hijabers yang setop berolahraga karena sulit menemukan pakaian yang cocok dan modis.

"Tantangan terbesar adalah untuk menghadirkan produk fashion yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kami malah ingin lebih banyak lagi brand-brand Indonesia yang muncul agar brand luar yang ingin ke modest activewear bisa belajar ke Indonesia," paparnya.

Diungkapkan Adi, semula Noore memulai bisnis di tahun 2015 dan mulai resmi berjualan pada tahun 2017 dengan mengandalkan toko offline, website, dan marketplace. Namun sejak pandemi melanda, Adi melakukan penyesuaian strategi dengan menutup beberapa toko offline dan mengandalkan penjualan di ranah online. Tujuannya yakni untuk mengikuti perubahan perilaku konsumen. Menurut Adi, lebih dari 50% penjualan Noore saat ini berasal dari kanal digital.

Selain beradaptasi ke digital, lanjut Adi, Noore menggunakan berbagai strategi bisnis lainnya agar bisa bertahan dan terus berkembang. Pertama yaitu dengan menyasar segmen pasar tertentu. Kedua, menawarkan promo bundling guna meningkatkan penjualan produk.

Strategi lainnya yakni memanfaatkan momentum besar seperti Ramadhan untuk membangun serta meningkatkan awareness masyarakat terhadap brand. Sebab dia menilai selama Ramadhan kecenderungan konsumen untuk belanja online meningkat. Oleh karena itu, Noore kemudian memberikan berbagai promo untuk menarik lebih banyak konsumen.

Di antaranya promo Local Ramadan Puasa Sale, yaitu diskon khusus di bulan Ramadhan. Lewat promo ini, lanjutnya, jumlah rata-rata produk yang dibeli konsumen dalam setiap transaksi di website Noore meningkat hingga 20 persen.



Simak Video "FinanSiap: Wadah Edukasi Untuk Para Investor Muda"
[Gambas:Video 20detik]
(akn/fay)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT