Gandeng Tokocrypto, Treasury Kini Tawarkan Aset Kripto
Hide Ads

Gandeng Tokocrypto, Treasury Kini Tawarkan Aset Kripto

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Kamis, 03 Jun 2021 14:55 WIB
Treasury Tokocrypto
Foto: Screenshot
Jakarta -

Treasury, platform penyimpanan emas fisik digital, bekerja sama dengan Tokocrypto untuk menawarkan aset kripto sebagai alternatif investasi selain emas.

Tokocrypto sendiri adalah platform kripto di Indonesia yang sudah mendapat izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).

Langkah ini mereka ambil karena tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap aset digital selama beberapa waktu terakhir, yang terlihat dari jumlah investor dan volume transaksi yang melonjak secara eksponensial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini, menurut Treasury, perlu diiringi dengan edukasi yang menyeluruh terhadap potensi dan risiko yang mungkin ditimbulkan.

"Kami percaya bahwa edukasi mengenai aset kripto sangat penting, terutama di tengah antusiasme masyarakat yang terus meningkat terhadap aset ini. Melalui konsep Keseimbangan Keuangan, kami ingin mengajak masyarakat untuk menggunakan "dana menganggur", misalnya uang jajan atau rekreasi, bukan dana kebutuhan sehari-hari atau dana untuk tujuan keuangan dasar, seperti Dana Darurat atau mungkin Dana Pendidikan," ujar Dian Supolo, Co founder dan CEO Treasury, dalam acara yang digelar Kamis (3/6/2021).

ADVERTISEMENT

"Serta, mempersiapkan diri terhadap berbagai hal yang mungkin terjadi, karena pada dasarnya setiap aset memiliki potensi keuntungan dan kemungkinan kehilangan, seperti aset kripto. Kami berkomitmen melakukan edukasi mengenai Keseimbangan Keuangan secara berkelanjutan, bersama Master Financial Planner, Safir Senduk," tambahnya.

Layanan aset kripto pada platform Treasury juga menawarkan ragam pilihan koin dengan volume transaksi yang tinggi, berizin, dan bisa dibeli mulai dari Rp 5.000 yaitu; Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB) dan Tether (USDT), sedangkan Toko Token (TKO) bisa dibeli dengan kelipatan satu token.

Menurut Treasury, layanannya ini mudah dioperasikan, dengan tampilan antarmuka yang ramah untuk pemula. Pengguna bisa melihat nilai aset secara total antaupun rincian dari setiap aset yang dimiliki, dilengkapi dengan estimasi profit/loss yang ditampilkan melalui presentase yang mudah dipahami.

Untuk bertransaksi, pengguna hanya perlu mengisi saldo Celengan menggunakan berbagai metode pembayaran yang disediakan. Sama halnya dengan transaksi emas fisik digital, biaya transaksi aset kripto di Treasury juga diinformasikan secara terbuka dan transparan.

"Tokocrypto dan Treasury memiliki nilai dan tujuan yang sama, yaitu untuk menjangkau lebih banyak orang demi mendukung tujuan finansial mereka melalui penyediaan layanan jual beli aset kripto yang mumpuni," kata Pang Xue Kai, Co-Founder & CEO Tokocrypto dalam acara yang sama.

"Kerja sama ini memberi ruang bagi kami untuk bersama-sama memberikan edukasi untuk meningkatkan pemahaman dan akan pentingnya diversifikasi aset, diikuti dengan manajemen keuangan yang terencana, ketika memutuskan untuk menempatkan sejumlah uang pada aset kripto," tutupnya.




(asj/fay)