Intel mendapat lisensi dari pemerintah Amerika Serikat untuk menyuplai sejumlah komponen ke Huawei Technologies.
Menurut juru bicara Intel, lisensi tersebut membuat Intel kembali berbisnis dengan Huawei, yaitu memasok sejumlah komponen untuk perusahaan asal China itu. Sayangnya ia tak menjelaskan komponen atau produk apa yang bisa mereka jual ke Huawei.
Lisensi ini adalah kelanjutan dari drama masuknya Huawei ke dalam entity list pemerintah AS, yang membuat Huawei tak bisa berbisnis dengan perusahaan asal AS. Dalam perkembangannya, tak cuma perusahaan asal AS yang tak boleh berbisnis dengan Huawei, melainkan perusahaan asal negara lain yang menggunakan teknologi asal AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC) yang merupakan perusahaan semikonduktor pun mengajukan permintaan lisensi tersebut, padahal SMIC adalah perusahaan asal China, namun menggunakan teknologi asal AS.
Baca juga: Huawei Segera Rilis Mate 40 |
Ada juga pembuat chip asal Korea Selatan bernama SK Hynix yang mengajukan permintaan lisensi tersebut, namun kemudian pengajuan tersebut ditolak oleh pemerintah AS, demikian dikutip detikINET dari Business Insider, Kamis (24/9/2020).
Perusahaan China yang masuk ke dalam Entity List tak cuma Huawei, melainkan ada lebih dari 275 perusahaan yang sudah masuk ke dalam daftar hitam itu sejak Mei 2019.
Menurut pemerintahan Donald Trump, Huawei mengancam keamanan nasional AS dan bisa membocorkan data-data warga AS ke pemerintah China. Huawei menepis tudingan ini dan mengaku menjadi korban atas masalah geopolitik antara AS dan China.
Presiden Trump sebelumnya sudah berbicara ke presiden Xi Jinping kalau ia akan mengizinkan perusahaan AS untuk menjual produknya ke Huawei, namun sampai saat ini Huawei masih berada di daftar hitam tersebut.
(asj/asj)