Demi bisa tetap berbisnis dengan Huawei, Samsung dan SK Hynix mengajukan permintaan lisensi kepada Kementerian Perdagangan Amerika Serikat.
Lisensi ini dibutuhkan dua perusahaan asal Korea Selatan itu agar tetap bisa berbisnis dengan Huawei, yang namanya dimasukkan ke dalam daftar hitam oleh pemerintah AS. Perusahaan yang berada di dalam daftar hitam bernama entity list tersebut dilarang berbisnis dengan perusahaan asal AS.
Tak cuma itu, Huawei pun tak bisa berbisnis dengan perusahaan luar AS yang menggunakan teknologi asal AS, dalam hal ini adalah Samsung dan SK Hynix, yang merupakan penyuplai bermacam chip untuk Huawei. Aturan baru ini mulai berlaku pada 15 September mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Huawei sendiri adalah salah satu konsumen Samsung dan SK Hynix yang paling besar, jadi kehilangan Huawei sebagai konsumen sama saja dengan kehilangan porsi pendapat yang signifikan bagi keduanya.
Baca juga: Samsung Setop Jualan Chip ke Huawei? |
"Banyak perusahaan semikonduktor multinasional termasuk Samsung Electronics dan SK Hynix mengajukan perizinan dari Kementerian Perdagangan AS," ujar salah seorang pejabat pemerintahan di Korea Selatan.
"Apa pun hasil dari permintaan tersebut, baik disetujui atau tidak, mereka sudah mengajukan hal yang dibutuhkan sebelum pemerintah AS menjatuhkan sanksi pada 15 September," tambahnya.
Sumber terpisah menyebutkan Samsung Display juga akan mengajukan izin serupa untuk berbisnis dengan Huawei. Berbeda dengan LG Display, rival senegaranya, yang disebut tak tertarik untuk mengajukan permintaan lisensi tersebut.
Sebelumnya dikabarkan, Samsung dan SK Hynix disebut bakal menyetop menjual komponen ke Huawei setelah pemerintah Amerika Serikat semakin memperketat sanksi untuk perusahaan asal China tersebut.
Samsung dan SK Hynix disebut bakal menyetop menjual komponen ke Huawei setelah pemerintah Amerika Serikat semakin memperketat sanksi untuk perusahaan asal China tersebut.
(asj/afr)