Hasrat Microsoft Akuisisi TikTok Secara Global
Hide Ads

Hasrat Microsoft Akuisisi TikTok Secara Global

Agus Tri Haryanto - detikInet
Sabtu, 08 Agu 2020 22:05 WIB
Presiden AS Donald Trump resmi keluarkan perintah eksekutif melarang TikTok dan WeChat beroperasi di AS. Aturan itu berlaku dalam 45 hari ke depan.
Logo TikTok. Foto: AP Photo
Jakarta -

Microsoft makin serius dalam perburuan mencaplok TikTok. Microsoft kabarnya tak hanya ingin membeli platform video pendek asal China ini yang beroperasi di Amerika Serikat (AS), melainkan mengakuisisi operasional TikTok secara global.

Setelah rumor berkembang liar, awal pekan ini Microsoft resmi mengonfirmasi ketertarikan mereka untuk mengakuisisi TikTok yang beroperasi di AS, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Namun rupanya itu belum cukup bagi perusahaan yang dinakhodai CEO Satya Nadella ini. Dikutip dari GSM Arena, Jumat ( 7/8/2020) Microsoft berhasrat untuk mengakuisisi operasional TikTok secara global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut informasi orang dalam menyebutkan, kalau Microsoft menambah opsi cabang TikTok yang ada di Eropa dan India dalam pembelian tersebut. Bahkan tidak menutup kemungkinan, perusahaan piranti lunak ini membeli operasional TikTok secara global.

Saat ini dilaporkan, Microsoft dan Bytedance selaku pemilik TikTok, sedang negosiasi untuk menambahkan pasar India di dalam kesepakatan aksi korporasi ini. Namun kabar burung mengatakan, itu gagal.

ADVERTISEMENT

Sementara menurut sumber yang dikutip dari Reuters mengatakan, Microsoft belum mendekati Bytedance untuk mengakuisisi TikTok secara penuh.

Microsoft sendiri menyampaikan bahwa negosiasi akuisisi TikTok ini akan berakhir 15 September, apakah berujung kesepakatan untuk jual-beli atau justru gagal.

Tentunya, kabar Microsoft akuisisi TikTok tampaknya terus bergulir seiring dengan kebijakan Presiden AS Donald Trump yang berupaya untuk menutup TikTok yang beroperasi di negaranya. Dalih keamanan nasional yang membuat Trump melakukan langkah tersebut.

Pemblokiran TikTok di AS bisa diselamatkan, apabila kondisinya platform satu ini diambil alih oleh Microsoft maupun perusahaan AS lainnya, tidak lagi jadi kepanjangantangan Bytedance yang notabene adalah perusahaan berbasis dari China.




(agt/fyk)