Pemerintah Singapura disebut tengah menjajaki alat untuk tes swab COVID-19 yang diproduksi menggunakan 3D printer.
Alat yang dimaksud adalah swab stick, atau tongkat yang kecil yang dimasukkan ke dalam hidung orang yang akan dites swab polymerase chain reaction (PCR). Hal ini diutarakan oleh Sugianto Kolim, founder United Additive Manufacturing, perusahan yang menyediakan jasa 3D printing industrial.
"Produksi swab stick dengan 3D printer industrial sangat efektif dan flexible, berhubung bentuk dapat diubah langsung tanpa membuat molding terlebih dahulu seperti teknologi injeksi. Kecepatan produksi pun cepat kurang lebih 2000 stick per hari per printer," ungkapnya dalam keterangan yang diterima detikINET.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lebih lanjut pendiri Klix3D, perusahaan 3D printing di Indonesia ini juga berujar, saat ini pemerintah Indonesia juga mendukung alat tes swab COVID-19 termasuk swab stick untuk diproduksi lokal.
Menyambut baik anjuran pemerintah tersebut, pihak UAM menurut Sugianto sedang menjajaki mitra di Indonesia untuk menduplikat fasilitas mereka yang ada di Singapura ke Indonesia. Saat ini fasilitas cetak 3D UAM di Singapura mampu mencetak berbagai materi seperti plastik untuk swab stick dan kebutuhan industri lainnya termasuk cetak 3D metal.
Baca juga: Tes Swab Corona Akan Dilakukan Oleh Robot |
Untuk diketahui, cetak metal dengan 3D printer industrial juga bisa dipakai untuk memproduksi barang yang bentuknya sangat kompleks yang tidak mungkin bisa dibuat dengan cara tradisional. Adapun materi yang bisa digunakan seperti Aluminum, Stainless steel, Nikel Alloy, Cobalt Chrome dan Titanium.
"Cetak 3D metal sudah digunakan untuk berbagai aplikasi dari industri, kesehatan seperti implan Titanium sampai dengan mesin roket yang lebih efisien dan kompak," ungkap Sugianto.
Untuk diketahui 3D printer tidak seperti printer pada umumnya, karena masyarakat biasanya hanya mengenal printer untuk mencetak hasil yang berbentuk dua dimensi misalnya gambar dan tulisan (2D).
Pada 3D printer, objek yang dicetak merupakan sesuatu yang akan berbentuk tiga dimensi (3D) seperti swab stick untuk tes swab. Model 3D yang sedang dicetak tersebut akan melalui proses pencetakan layer per layer. Seluruh proses tersebut sering dikenal dengan istilah prototyping atau 3D Printing.
"Saat ini 3D printer lebih banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang membutuhkan konsep mengenai bisnisnya karena untuk membuat konsep tersebut, perusahaan memerlukan proses yang cepat. Pada kasus tersebut 3D printer selalu menjadi jawaban untuk memenuhi kepentingan para pengusaha tersebut. Perlu diketahui bahwa 3D Creation (3D Design, 3D Printing, and 3D Printer) merupakan teknologi yang kedepannya akan banyak digunakan oleh semua orang. Dengan melihat perkembangan saat ini, 3D printing tidak hanya digunakan oleh perusahaan bisnis berskala besar semata, perushaan UMKM pun bahkan pribadi pun bisa memanfaatkan teknologi ini," tutup Sugianto.
(asj/asj)