Lazada Group menunjuk Chun Li sebagai Group Chief Executive Officer. Posisi tersebut sebelumnya dipegang Pierre Poignant yang kini menjadi asisten khusus Chairman dan CEO Alibaba Group Daniel Zhang.
"Di bawah kepemimpinan Pierre, Lazada mengalami pertumbuhan yang sehat selama dua tahun terakhir. Sebagai salah satu pendiri Lazada, Pierre telah menginspirasi kita semua dengan dedikasinya, kerendahan hati, dan keteguhannya. Kami sangat berterima kasih atas kontribusi Pierre dalam membangun fondasi kuat bagi kesuksesan jangka panjang Lazada," ujar Lucy Peng, Chairwoman Lazada Group dalam keterangan resminya.
Dipilihnya Li diharapkan untuk memimpin ke babak baru pertumbuhan Lazada di tengah persaingan sengit pasar e-commerce di kawasan ASEAN. Sebab sosoknya dinilai punya pengalaman panjangnya dalam arsitektur teknologi dan strategi produk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Li sebelumnya menjawab sebagai Presiden Lazada Group sejak 2017 dan CEO Lazada Indonesia sejak Juli 2019. Pengalamannya itu diyakini dapat terus memperkuat posisi kompetitif Lazada melalui penerapan data technology dan lokalisasi bisnis di enam negara dimana mereka beroperasi.
"Chun adalah pemimpin berpengalaman yang bisa mewujudkan visi Lazada untuk memadukan perdagangan dan ekonomi untuk memajukan ekonomi digital Asia Tenggara," ujar Lucy.
Sedikit informasi soal Li, pria ini adalah lulusan Universitas Peking di dua jurusan, teknik mesin dan hukum ekonomi. Dia juga mengantongi gelar master teknik mesin dari Ohio State University.
Li bergabung di Alibaba Group tahun 2014 sebagai Chief Technology Officer untuk unit usaha B2B Alibaba. Dia ditunjuk sebagai co-President Lazada bulan Juni 2017 dan sebagai CEO Lazada Indonesia CEO di bulan Juli 2019.
Setelah ditunjuk CEO Lazada Grup Li siap tancap gas bersama timnya untuk memperkuat bisnis Lazada di Asia Tenggara. Serta terus memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggannya.
"Prioritas Lazada adalah menciptakan nilai unik bagi para penjual dan konsumen di Asia Tenggara. E-commerce tengah mengalami momentum luar biasa di seluruh Asia Tenggara, dan bersama para talenta lokal yang kami miliki, kami akan memperkuat inovasi digital dan pengembangan bisnis Lazada untuk membekali para penjual untuk mencapai kesuksesan dan menghadirkan pengalaman terbaik bagi para konsumen kami," tutur Li.
Lazada saat ini melayani 70 juta konsumen di enam negara. Perusahaan terus memperkuat pangsa pasarnya di Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Hingga 31 Maret lalu Lazada Indonesia mencatat , pesanan tumbuh lebih dari 170% year-on-year. Pencapaian tersebut diklaim melampaui kompetitornya.
Lazada mengaku terus menerapkan strategi consumer engagement yang didorong teknologi Alibaba. Pengembangan SDM lokal terus menjadi prioritas mereka. Saat ini, lebih dari 90% SDM Lazada adalah talenta lokal.
(afr/afr)