Sebagai perusahaan besar yang berhasil menjalani berbagai krisis, Gojek layak untuk jadi panutan untuk bertahan dari halangan yang ada. Head of Groceries Gojek Tarun Agarwal membagikan tipsnya berdasarkan apa yang dilakukan Gojek selama ini.
Agarwal mengatakan ada tiga kemungkinan hal yang berubah selama wabah virus SARS-Cov-2 melanda.
"Ada orang yang menghabiskan waktu lebih banyak di rumah, work from home, atau mengerjakan tugas lainnya. Hal kedua adalah hanya mengeluarkan uang untuk hal penting seperti untuk makanan, mungkin sesudah PSBB berhenti ini tetap bisa berlangsung. Ketiga mereka (konsumen -- red) yang jadi lebih concern pada kesehatan dan keamanan," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang bisa dipelajari para pemilik usaha atau startup dari decacorn Gojek?
Gojek selalu memastikan keamanan dan kesehatan drivers serta merchant partner. Inilah yang membuat orang merasa tenang karena kepeduliannya pada keamanan makanan yang mereka konsumsi.
Selain itu, belajar dari peningkatan kesadaran kesehatan selama pandemi, Gojek menemukan bahwa orang-orang menjadi mengurangi konsumsi fast food,dan beralih ke makanan yang lebih sehat. Karena itu, bagi kamu yang usaha makanan rumahan, good for you karena biasanya kategori ini mengalami peningkatan pemesanan.
Gojek juga selalu memastikan inisiatif menjaga kesehatan seperti membagikan sanitizer dan masker kepada driver, kewajiban cek suhu tubuh, dan vehicle sanitization (sanitasi kendaraan).
"Jadi consumer tahu kalau driver sudah di cek atau sudah diberikan disinfektan sehingga orang merasa aman. Ada juga safety seal, kita mendorong merchant untuk melakukannya. Konsumen juga bisa meminta driver meletakkan makanan di mana saja, lobby atau lantai, jadi contactless. Intinya konsumer bisa memilih. Kita bisa memberi opsi A atau B, metode mana yang lebih aman menurut mereka," tandas Agarwal.
(ask/fay)