Pandemi virus Corona terpaksa memindahkan kegiatan offline menjadi online, termasuk transaksi belanja. Sebagai salah satu platform dompet digital di Indonesia, DANA pun melihat pertumbuhan transaksi selama masa pandemi.
Transaksi DANA selama pandemi mengalami kenaikan 15%. 94% dari total transaksi ini dilakukan secara online dan 6% dilakukan secara offline menggunakan QR code.
"Tadinya belanja offline, sekarang pindah ke online. Jadi transaksi offline mungkin menurun tapi transaksi online justru meningkat," kata Chief Technology Officer DANA Norman Sasono dalam konferensi pers virtual, Rabu (20/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Norman mengatakan jenis transaksi online yang paling banyak dilakukan adalah transfer uang baik ke sesama akun DANA maupun ke rekening bank, transaksi di e-commerce, pembelian pulsa dan data dan pembayaran tagihan seperti listrik, TV kabel, dan lain-lain.
Selain itu jumlah pengguna DANA per April 2020 juga mengalami peningkatan, menjadi 40 juta pengguna. Tapi menurut Norman kenaikan ini tidak sepenuhnya didorong oleh pandemi virus Corona.
"User DANA memang meningkat dan mungkin di saat-saat terakhir ada sedikit akselerasi di situ. Tapi trajectory-nya memang sudah meningkat," jelas Norman.
Untuk mengakomodir jumlah pengguna yang meningkat di tengah pandemi, DANA juga telah menyiapkan beberapa fitur baru seperti digitalisasi warung, Nearby Hospital, tempat singgah untuk pejuang medis dan lain-lain.
Sebagai bos teknologi DANA, Norman mengatakan fitur-fitur khusus untuk COVID-19 tersebut dikembangkan oleh tim teknisi dan developer DANA dalam waktu singkat untuk tetap bisa melayani pengguna di masa sulit ini.
"Pandemi ini mempercepat digital transformation, sesuatu yang mungkin baru akan terjadi dalam dua tahun tapi karena pandemi mau tidak mau harus terjadi sekarang dan dipercepat semuanya harus terjadi dalam dua bulan," pungkasnya.
(vmp/fay)