Ini 3 Pendukung Pertumbuhan Bisnis Online Barang Konsumer
Hide Ads

Ini 3 Pendukung Pertumbuhan Bisnis Online Barang Konsumer

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Rabu, 04 Mar 2020 13:51 WIB
Sirclo
Foto: Dok. Sirclo
Jakarta -

Semakin banyak brand Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) berlomba-lomba meningkatkan eksistensinya di ranah digital belakangan ini. Berikut adalah sejumlah faktor pendorong hal tersebut.

Menurut laporan e-commerce enabler Sirclo, ritel online yang tadinya hanya menyumbang 8% penjualan total industri pada tahun 2018, diperkirakan akan menyumbang hingga 24% di tahun 2022. Angka ini membuktikan besarnya potensi penjualan di ranah digital yang masih perlu dimaksimalkan terutama oleh brand FMCG yang sangat dekat dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Pertumbuhan pesat ini didorong oleh beberapa tren industri e-commerce Indonesia. Head of E-Commerce Reckitt Benckiser Indonesia, Rudy Adrian mengatakan bahwa salah satu pendukung pertumbuhan ini adalah perekonomian dan perkembangan infrastruktur yang semakin stabil di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari segi infrastruktur, adaptasi teknologi dan ekonomi Indonesia yang stabil membantu akselerasi pertumbuhan e-commerce. Banyak pasar yang tengah menyambut peluang besar, seperti segmen ibu dan anak, serta kecantikan dan personal care berkat ketersediaan infrastruktur teknologi distribusi" jelasnya.

Tren selanjutnya berkaitan dengan perilaku dan konsumen yang semakin berevolusi. Rudy mengambil contoh pangsa pasar ibu di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Kini para ibu Indonesia dalam kesehariannya telah 'berevolusi' menjadi lebih mahir memanfaatkan teknologi. Dari mencari informasi untuk melakukan monitoring kehamilan dan pertumbuhan anak, hingga mengurus dan berbelanja kebutuhan rumah tangga sehari-hari semuanya melibatkan teknologi. Bahkan saat membayar dan mendapatkan produk," jelas Rudy.

"Ini juga berkat internet yang menyediakan informasi mengenai produk kesehatan dengan mudah dan cepat," tambahnya.

Dua tren tersebut menandakan bahwa brand FMCG perlu go online atau lebih gencar melakukan pemasaran secara online. Ini berkaitan dengan tren ketiga yaitu, semakin banyak brand FMCG yang bekerjasama dengan partner e-commerce enabler terpercaya.

Reckitt Benckiser yang menaungi berbagai brand-brand ternama seperti Enfagrow, Sustagen, Dettol, Durex, Vanish, Harpic butuh partner yang tidak hanya mengerti operasional bisnis, namun juga memahami daya jual dan produk dari brand tersebut. Dua faktor ini yang membuat mereka terpercaya.

"Ketika Reckitt Benckiser memutuskan untuk terjun di industri e-commerce, kami mencari partner bisnis yang memiliki pengalaman dan dapat membantu kami dalam semua proses operasional. Kami butuh partner yang bisa sangat fokus, memahami daya jual produk dan brand, serta responsif," ujar Rudy.

Menggunakan platform Sirclo Commerce, proses bisnis e-commerce Reckitt Benckiser menjadi lebih praktis, simpel, dan fleksibel terhadap tren-tren baru berkat insight dan strategi berorientasi pada Gross Merchandise Value (GMV).

"Keunggulannya adalah proses bisnis secara keseluruhan menjadi lebih lean. Forecasting dan proses route to market menjadi lebih sederhana," jelas Rudy.

Sirclo Commerce merupakan sebuah platform teknologi e-commerce dari Sirclo untuk membantu brand berjualan di marketplace online. Sejak tahun 2016, brand (khususnya brand FMCG seperti Reckitt Benckiser) yang menggunakan Sirclo Commerce telah menunjukkan peningkatan transaksi penjualan hingga 20% secara online.

Platform Sirclo juga bisa memberikan bantuan dalam menentukan jenis platform yang cocok untuk brand dan produk yang dimiliki, hingga ke aktivasinya (misalnya dengan membuat promo atau aktivitas penjualan khusus).

"Dulunya kita fokus pada term komersial, sekarang dengan platform Sirclo kita fokus pada pencapaian GMV. Ini jauh lebih sehat bagi brand, karena akuisisi dan retensi shopper menjadi kunci kesuksesan dan fokus utama kami," kata Rudy.

Founder dan CEO Sirclo, Brian Marshal mengatakan bahwa dalam mengembangkan bisnis secara online, brand menghadapi beberapa tantangan, seperti kurangnya tenaga ahli di bidang e-commerce dan sistem penjualan di berbagai kanal yang terintegrasi.

"Kandidat yang ahli dan berpengalaman di bidang e-commerce FMCG masih belum banyak tersedia, dan perusahaan sering kesulitan mencari talenta yang cocok. Selain itu, kebanyakan sistem tradisional masih bersifat manual, sehingga memudahkan terjadinya eror. Belum lagi sistem pergudangan dan logistik yang tidak didesain untuk memenuhi order secara online," ujar Brian dalam keterangan yang diterima detikINET.

"Sirclo menyediakan solusi satu atap untuk permasalahan-permasalahan ini bagi klien FMCG seperti Reckitt Benckiser," tambahnya.

Hingga saat ini, Sirclo Commerce telah membantu lebih dari 40 klien ternama yang memayungi 200 brand besar di dunia dan di Indonesia. Menurut data tahun 2019, Sirclo telah memfasilitasi lebih dari USD4 juta (sekitar Rp55,9 miliar) transaksi ritel online setiap bulannya.

Halaman 2 dari 2
(asj/asj)