"Indonesia sebenarnya termasuk paling cepat untuk penetrasi ke digital economy ini, kita harapkan tidak lebih dari 5 tahun (semua menggunakan cashless -- red)," jelas Vincent dalam acara konferensi pers DANA 11.11, Kamis (14/11/2019).
Hal ini dikarenakan penetrasi penggunaan smartphone sudah mencapai 150 juta lebih dan pengguna internet yang semakin bertumbuh di Indonesia. DANA pun melihat hal ini sebagai peluang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, saat ini dengan semakin banyaknya penyedia digital payment di Tanah Air, DANA mengaku tak merasa ada masalah mengenai hal itu. Vincent menuturkan pihaknya hanya fokus pada pertumbuhan UMKM di Indonesia.
"Kami melihat semakin banyak pesaing untuk edukasinya makin banyak berkembang kayak tadi contohnya masih banyak UMKM yang belum ter-reach out, kita potensinya grow di kota-kota luar itu sangat besar," tuturnya.
"Kita champion lokal, kita ingin membuat produk teknologi yang cocok untuk masyarakat Indonesia, itu yang sebenarnya harus kita tekankan. Kita buat untuk masyarakat Indonesia, kebutuhannya rakyat Indonesia," cetus dia.
(ask/fyk)