Meski sudah memiliki jaringan mitra yang luas dan pergantian nama, nyatanya GrabKios menjadi layanan terpisah dari aplikasi Grab. Head of GrabKios, Agung Nugroho mengatakan dipisahnya layanan GrabKios dengan aplikasi Grab karena penggunaan yang berbeda dari aplikasi GrabKios dengan Grab.
"Ini nggak akan digabung dikarenakan aplikasi Grab itu kan untuk konsumen, sedangkan aplikasi GrabKios itu untuk mitra GrabKios. Jadi memang GrabKios ini akan menjadi aplikasi tersendiri," ujar Agung dalam acara peresmian di Jakarta, Kamis (7/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembayaran menggunakan OVO pun hanya sebatas untuk pemilik warung atau kios. Saldo OVO digunakan untuk belanja kebutuhan jualannya.
"Warung-warung itu harus punya saldo OVO untuk melakukan transaksi untuk beli barang dan untuk jualan, jadi semuanya bisa di satu aplikasi itu," tutur Agung.
Dengan memanfaatkan jaringan luas yang dimiliki Kios Kudo, GrabKios bertujuan untuk memberikan lebih banyak manfaat kepada wirausahawan mikro.
GrabKios dikatakan mampu meningkatkan transaksi pemasukan rata-rata 30 persen keuntungan dari warung-warung yang menjadi mitra GrabKios. Jangkauan GrabKios telah menyebar di seluruh Indonesia dari Sabang sampai dengan Merauke.
(prf/fay)