Belum diketahui alasan Christy memilih hengkang dari perusahaan ride sharing itu. Hal tersebut menjadi tanda tanya mengingat saat dipercaya jadi orang nomor satu di Gojeknya Vietnamitu dia begitu bersemangat.
Baca juga: Lima Bulan Tugas, Bos GoViet Resign |
"Saya telah melihat bagaimana kesuksesan platform berisi berbagai layanan milik Go-Jek telah mengubah hidup banyak orang di Indonesia dan saya ingin melihat hal yang sama di Vietnam," ujar Christy kala itu saat terpilih jadi CEO Goviet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebelum merapat ke GoViet, Christy sempat memimpin bisnis di Facebook Vietnam selama sembilan bulan mengundurkan diri karena alasan keluarga pada awal 2019 lalu.
Di samping itu, Christy juga dikenal sebagai co-founder dari Misfit. Itu merupakan startup di bidang wearable yang telah dibeli oleh Fossil dengan nilai USD 260 juta pada 2015 lalu. Ia juga sempat menjabat posisi penting di Misfit dan Fossil Vietnam.
Artikel Selanjutnya: Gojek Vietnam 2 Kali Ditinggal Bos dalam Setahun
Gojek Vietnam 2 Kali Ditinggal Bos dalam Setahun
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
|
Pada April 2019, CEO Nguyen Vu Duc dan CGO (Chief Growth Officer) Nguyen Bao Linh mengumumkan melepas jabatan mereka. Namun keduanya dilaporkan tidak keluar, melainkan mengemban posisi baru sebagai penasehat di GoViet.
"(Duc) Nguyen (CEO GoViet) akan menjalankan peran yang lebih luas lingkupnya sebagai penasihat untuk Go-Viet dan mitra strategis perusahaan bagi Gojek," demikian pernyataan GoViet terkait hengkangnya pucuk pimpinan perusahaannya.
Baca juga: Go-Viet Resmi Luncurkan Go-Food di Hanoi |
Setelah Nguyen Vu Duc, GoViet kemudian kedatangan Christy Trang Le sebagai pengganti Vu Duc di posisi CEO. Christy mengatakan kepemimpinannya akan membawa platform Gojek ke semua konsumen di Vietnam.
Alhasil, GoViet kembali ditinggal CEO-nya. Christy sendiri baru menjabat kurang lebih lima bulan di posisinya tersebut. Sejauh ini, GoViet tidak menyebutkan alasan spesifik mengapa Christy mengundurkan diri. Belum pula ada informasi siapa pengganti Christy.
Vietnam menjadi negara pertama yang dipilih Gojek saat memutuskan berekspansi ke empat negara di Asia Tenggara. Fouder dan CEO Gojek Nadiem Makarim menilai Vietnam adalah negara yang paling optimal untuk jenis teknologi atau layanan yang ada di platform mereka.
"Populasinya sangat besar, hampir 107 juta orang. Penetrasi smartphone di sini juga sangat tinggi. Selain itu rasio per kapita penggunaan motor roda dua tidak ada yang ngalahin, di Asia Tenggara nomor satu," ujar Nadiem usai acara peluncuran GoViet di Hanoi, Vietnam pada September 2018 lalu.
GoViet mulai mengaspal di Vietnam awal Agustus 2018. Saat itu, operasionalnya baru di sekitar kota Ho Chi Minh. Seiring perjalanannya, GoViet mulai merambah kota lain seperti Hanoi, dengan jumlah unduhan aplikasi lebih dari 1,5 juta kali dan driver terdaftar lebih dari 25 ribu orang.
Artikel Selanjutnya: Pernyataan Lengkap GoViet
Pernyataan Lengkap GoViet Setelah Ditinggal Bosnya
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
|
Dikutip detikINET dari Vietnam Insider, Senin (23/9/2019), juru bicara GoViet mengonfirmasi kepergian Christy dari jabatan tersebut.
"Ketika kami memulai perjalanan dengan kepemimpinan baru, tentunya selalu dengan niat terbaik. Namun setelah lima bulan memimpin, Christy memutuskan mengambil jalan berbeda," kata juru bicara GoViet.
Baca juga: Lima Bulan Tugas, Bos GoViet Resign |
"Kami selalu berupaya keras menemukan jalan untuk maju yang disepakati bersama, namun kami tidak bisa melakukannya dalam hal ini. Jadi kami harapkan yang terbaik untuk Christy di masa depan," sambungnya.
Meski harus kembali ditinggal oleh CEO-nya, anak perusahaan Gojek di Vietnam ini yakin bahwa timnya akan terus bergerak dan bertumbuh dengan baik.
"Kami yakin bahwa tim manajemen yang ada di Vietnam didukung oleh pengetahuan dan keahlian tim internasional kami, akan memastikan GoViet terus menciptakan dampak positif sambil menikmati pertumbuhan eksponensial yang kami alami dalam setahun terakhir," tambahnya.
Sejauh ini, GoViet tidak menyebutkan alasan spesifik mengapa Christy mengundurkan diri. Belum pula ada informasi siapa pengganti Christy selanjutnya.
Vietnam menjadi negara pertama yang dipilih Gojek saat memutuskan berekspansi ke empat negara di Asia Tenggara. Founder dan CEO Gojek Nadiem Makarim menilai Vietnam adalah negara yang paling optimal untuk jenis teknologi atau layanan yang ada di platform mereka.
GoViet mulai mengaspal di Vietnam awal Agustus 2018. Saat itu, operasionalnya baru di sekitar kota Ho Chi Minh. Seiring perjalanannya, GoViet mulai merambah kota lain seperti Hanoi, dengan jumlah unduhan aplikasi lebih dari 1,5 juta kali dan driver terdaftar lebih dari 25 ribu orang.
Berdasarkan laporan ABI Research, GoViet menempati porsi 10,3% di pangsa pasar ride hailing Vietnam. Angka ini masih jauh jika dibandingkan kompetitornya Grab yang menguasai sekitar 72,9% dari pangsa pasar.