.webp)
Lantas apakah kehadiran Hooq di aplikasi lain bakal membuat jumlah unduhannya stagnan alias tersendat?
Menjawab hal itu, Country Head Hooq Indonesia, Guntur Siboro menilai jumlah unduhan pada aplikasi memang menjadi salah satu ukuran. Tetapi ia menilai tingkat penggunaan yang berkelanjutan dan tinggi merupakan indikator yang benar-benar dapat mengukur tingkat keberhasilan suatu aplikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Unduhan memang jadi salah satu indikator, tapi unduhan bukan yang paling utama. Kita sih yang pakai Hooq-nya berapa banyak. Nah ini sesungguhnya adalah terobosan, karena ketika orang klik play video di Grab, itu engagement-nya tetap ada di kita," ujar Guntur saat peluncuran kerja sama Grab dan Hooq, di Jakarta baru-baru ini.
Lebih lanjut Guntur menjelaskan, bentuk kemitraan ini bukan menyatukan dua aplikasi menjadi satu, namun lebih pada memasang tautan sehingga ketika pengguna Grab menekan tombol video, langsung memanggil layanan Hooq tanpa keluar dari aplikasi Grab.
"Jadi video player-nya tetap punya kita, cuma orang nggak perlu download dua aplikasi. Jadi aplikasinya tidak dimasukkan ke dalam aplikasi grab, tapi seolah-olah memanggil aplikasi kita. Dan setelah beres nonton, kita tetap ada di aplikasi Grab," paparnya.
Meski banyak aplikator yang membangga-banggakan dari jumlah unduhan, namun hal itu hanya untuk mengukur potensi luas dan jangkauan aplikasi. Volume penggunaan, menurut Guntur, adalah kunci yang memungkinkan pelaku bisnis seperti Hooq menilai perilaku konsumen.
Hooq pun memastikan koleksi film maupun serial tv yang ditawarkan lewat aplikasi Grab akan sama lengkapnya seperti di aplikasinya. Koleksi film yang disediakan seperti film Indonesia, film Hollywood, Premium Channels, Multichannel, bahkan ada juga konten untuk anak-anak.
Sebagai tambahan informasi, layanan Hooq di aplikasi Grab ini bisa dinikmati lebih dahulu oleh pelanggan Grab kategori Platinum. Mereka bisa menonton film secara gratis selama 3 bulan.
(prf/krs)
