IDC mencatat sepanjang Juli hingga September pengiriman smartphone di Indonesia mencapai 8,6 juta unit. Angka ini meningkat 18% dari periode yang sama tahun lalu yakni 7,2 juta.
Namun bila dibandingkan kuartal kedua sedikit merosot. IDC mencatat sebanyak 9,4 juta ponsel yang dikirimkan sepanjang periode April hingga Juni. Artinya terjadi penurunan mencapai 9%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun yang menarik IDC melihat pangsa pasar segemn ultra low-end atau yang dibawah Rp 1,5 juta meningkat selama dua kuartal berturut-turut. Xiaomi dinilai paling agresif pada segmen harga tersebut.
Hal tersebut kemudian memicu Oppo dan Samsung ikut berkompetisi ini segmen tersebut. Tapi kondisi ini memberi dampak yang cukup berat pada vendor lokal seperti Advan dan Evercoss. Mereka harus berjuang keras menghadapi gempuran vendor global yang secara sumber daya lebih besar.
Pun begitu Advan dan Evercoss tidak lantas menyerah. Menurut IDC, merek lokal terus mengeksplorasi beragam cara agar tetap berkompetisi.
Evercoss memperkenalkan smartphone seri Xtream yang bekerjasama dengan operator XL Axiata di mana pengguna dapat pengakses YouTube tanpa batas. Sementara Advan memberikan potongan harga khusus bagi para pelajar sebagai bagian dari program marketingnya.
(afr/afr)