Perluasan bisnis Cashtree ini dilakukan setelah mereka menunjuk CEO baru, yaitu Shin Myo Chul, yang sebelumnya merupakan VP Cashtree. "Kami sedang mempersiapkan bisnis baru berupa video commerce. Ini akan menjadi platform pemasaran kami yang berdasar pada kinerja influencer," ujarnya dalam keterangan yang diterima detikINET.
Lebih lanjut mengenai area baru yang akan dikembangkan ini, Ursula Cindy, Chief Business Officer Cashtree menyebut, "Video commerce sebenarnya merupakan perluasan dari media Cashtree yang sudah ada. Jadi nanti video content creator yang akan mengiklankan produk secara langsung. Bentuk periklanan ini tidak mengekspos produk secara kompetitif."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aplikasi startup Korea-Indonesia, Cashtree, telah melampaui 16 juta pengguna di Indonesia. Perusahaan yang berdiri pada November 2015 lalu ini telah memantapkan diri di pasar digital advertising Indonesia melalui periklanan Google, social media marketing, dan influencer.
Melalui platform Cashtree, pengguna akan mendapatkan reward point yang bisa ditukar dengan berbagai produk seperti pulsa, barang, dan voucher diskon. Dengan investasi senilai 4 juta dollar (sekitar 4,3 miliar won) yang Cashtree dapatkan di tahun 2016 dari K-Cube Ventures, selaku pendahulu dari Kakao Ventures, dan Korea Investment Partners, total reward yang sudah Cashtree salurkan kepada pengguna hingga Juli 2018 mencapai 7 milyar won (sekitar 91 milyar rupiah). (asj/asj)