Incar 30 Persen Pangsa Pasar
Akuisisi InterMute, Trend Micro Geber Anti-Spyware
- detikInet
Jakarta -
Sukses akusisi InterMute, Trend Micro menggeber produk anti-spyware yang bisa berdiri sendiri dan bisa menempel pada antivirus yang sudah ada. Meski produk itu baru diluncurkan, TrendMicro sudah berani menargetkan pangsa pasar 30 persen. Trend Micro, perusahaan antivirus yang berpusat di Tokyo, meluncurkan produk anti-spyware. Ini untuk pertamakalinya dilakukan Trend Micro setelah mengakuisisi InterMute, sebuah perusahaan khusus anti-spyware. Tidak tanggung-tanggung, Trend Micro meluncurkan empat produk sekaligus. Sasarannya pun tidak setengah-setengah, mulai dari pengguna rumahan, usaha kecil dan menengah (UKM), serta usaha berskala besar dapat bagian. "Berhubung spyware merupakan fenomena yang sedang gencar-gencarnya, kami ingin menawarkan solusi untuk keamanan TI (teknologi informasi-red) secara spesifik," ujar Wong Joon Hoong, Country Manager Trend Micro Malaysia dan Indonesia, pada detikinet di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (4/8/2005). Ketika ditanya berapa pangsa pasar yang dikejar Trend Micro di Indonesia, Wong menjawab sekitar 30 persen. Di Indonesia, Trend Micro mengharapkan revenue dari Enterprise 40 persen, UKM 30 persen, dan Small Office Home Office 30 persen. Saat ini, sebanyak 60 persen investasi Trend Micro digunakan untuk investasi riset dan pengembangan Antivirus. Trend Micro mengklasifikasi spyware sebagai sebuah program yang memonitor dan mengumpulkan informasi pengguna komputer untuk berbagai tujuan. Program-program spyware biasanya beroperasi 'di belakang' sebuah sistim yang terhubung ke Internet. Menurut Wong, program Spyware sebenarnya sudah bisa dideteksi secara riil lewat antarmuka sistim operasi berbasis Windows. Namun, banyak pengguna yang tanpa sadar menyetujui End User License Agreement pada sebuah program freeware. Selain Spyware, ada juga Grayware yakni program yang biasanya pop-up apabila pengguna meng-klik suatu situs. Sesuai namanya Gray, yang berarti abu-abu, program ini bisa berbahaya atau tidak. "Tapi hal itu sangat menjengkelkan, tentunya," ujar Wong. "Kita kan nggak tahu, program itu bahaya atau tidak," ia menambahkan.Solusi yang ditawarkan Trend Micro melalui program anti-spyware-nya diklaim bisa memproteksi komputer dari program seperti AdWare (penampil iklan), Keylogger, Security Disabler (pelumpuh keamanan), dan Browser Hijacker (pembajak browser). Produk-produk yang ditawarkan yaitu Trend Micro PC-Cillin Anti-Spyware 2005, Trend Micro Anti-Spyware 3.0 (produk untuk UKM), Trend Micro InterScan Web Security Suite 2.5, dan Trend Micro OfficeScan Client/Server Edition 7.0.
(wicak/)