Kedatangan dari tim KIBAR disambut oleh Frederic Oru, Head of International NUMA. Beliau mengatakan, "Daya tarik NUMA dibanding tempat lain adalah kami memiliki sebuah venue khusus yang berfokus untuk memproduksi media imersif untuk keperluan profesional bernama
Le Pavillon."
Le Pavillon didirikan oleh NUMA bersama Antilogy dan memiliki misi untuk membantu perusahan-perusahaan memaksimalkan penggunaan media imersif seperti AR & VR dalam keperluan bisnisnya. Ditambah lagi, tempat ini juga mengundang para pemula untuk bereksperimen dengan teknologi tersebut untuk mengembangkan potensi mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di area coworking space-nya, NUMA seringkali mengadakan workshop, seminar, dan diskusi mengenai ekosistem startup di Prancis. Pada awalnya, NUMA hanya mengadakan program dari tim internal saja.
Namun, sekarang mereka sudah memiliki beberapa partner yang terdiri dari sekolah-sekolah dan juga asosiasi yang berfokus pada business-to-business (B2B). Untuk pembagian ruangannya, lantai satu digunakan sebagai Google Studio yang disponsori oleh GFE (Google for Entrepreneurs). Lantai dua digunakan sebagai lokasi Corporate Innovation, tempat yang menghubungkan startup dengan perusahaan korporat. Saat ini, ada
sekitar 20 program yang sedang berjalan pada bagian Corporate Innovation ini.
![]() |
Mengirim Beberapa Startupnya ke Amerika Menurut data yang diberikan, NUMA mengirim 20% dari startup yang menjadi anggotanya ke pusat teknologi dunia, yaitu Amerika, dengan membuka jalur koneksi kepada mereka. Kebanyakan startup yang melebarkan sayapnya ke sana membutuhkan waktu satu hingga dua tahun untuk mempelajari pasar di sana terlebih dahulu. Hal ini menjadi alasan NUMA membuka cabang di New York, untuk menjembatani celah dari perbedaan pasar yang ada.
Di sisi lain, NUMA juga berusaha untuk mengundang startup asing melakukan ekspansi ke pasar Eropa. Sejauh ini, belum banyak startup sukses dunia yang telah membuka cabangnya dinegara tersebut. Mereka melihat kesempatan untuk memfasilitasi startup asing untuk mencari co-founder lokal yang sudah paham pasar di Eropa terlebih dahulu.
Dalam kunjungan kali ini, KIBAR mendapatkan kesempatan untuk melakukan kerja sama dalam bentuk program bersama NUMA. Setelah ini, KIBAR dan Digitaraya akan melanjutkan studi banding ke kampus startup terbesar di dunia. Nantikan kisahnya! (jsn/rou)