Startup digital lokal binaan Indigo.id bidang manajemen aset perusahaan, terus memperluas pasar global sekalipun baru berdiri beberapa tahun terakhir ini.
Ivan F. Gautama, CEO Amtiss, pihaknya telah memperoleh suntikan modal Indigo.id, kemudian dari operator telekomunikasi terbesar Australia, Telstra, serta sejumlah angel investor Singapura akhir tahun lalu sebesar 300.000 dollar Singapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan yang memiliki kantor di EV Hive, BSD Banten dan 115 Amoy Street, Singapura ini menawarkan solusi manajemen aset berbasis cloud yang membantu perusahaan meminimalkan biaya operasional aset dan memaksimalkan masa kerja melalui pemeliharaan yang bersifat prediktif.
Baca juga: 21 Wanita Muda Indonesia Inspiratif |
Dua aplikasi utama berbasis cloud yaitu desktop dan Android. Versi desktop digunakan mengelola dan memantau aset keseluruhan. Sedangkan versi Android digunakan melaporkan inspeksi kondisi aset dengan mengunggah foto dan melaporkan kondisinya.
Beberapa sektor bisnis yang didukung Amtiss adalah industri pertambangan, konstruksi, transportasi, rumah sakit, sampai pemerintahan.
Ivan melanjutkan, pencapain permodalan tersebut selaras perolehan klien luar seperti Gamuda Berhad asal Malaysia dalam pengelolaan aset di negara jiran itu setelah ikut program inovasi dari Rainmaking dan MDEC Malaysia.
"Saat ini kami dalam proses piloting dengan perusahaan konstruksi di Myanmar. Di sisi lain, kami menambah ke jajaran penasihat bisnis yakni seorang veteran di bisnis pertambangan, Mikhail Zeldovich. Beliau berpengalaman di wilayah tambang Mongolia dan Tiongkok sebagai salah satu upaya ekspansi jangka panjang di kawasan pertambangan Asia lainnya," sambungnya.
Apalagi, kata dia, aplikasi Amtiss sudah dilengkapi fitur IoT setelah kerjasama dengan perusahaan teknologi Malaysia, Maxis dan Xperanti Sigfox. Tambahan fitur ini memperkaya solusi amtiss sekaligus memberikan lebih banyak benefit bagi kustomer di tengah tren predictive maintenance pada industri permesinan.
Baca juga: Risma Yakinkan Anak Muda Bisa Sukses |
Menurut Ivan, dalam gerak global tersebut, pihaknya tetap membidik pemain tambang besar tanah air, seperti Freeport dan Adaro guna memperluas ekspansi pasar.
"Kedepannya, kami berharap bisa mendapat kepercayaan dari lebih banyak perusahaan tambang besar lainnya yang tentunya akan memberikan evolusi produk yang lebih baik untuk masuk ke pasar global lebih luas," sambungnya.
Menurut dia, keterlibatan pada program inkubator semacam Indigo.id memudahkan membuka jalan global tersebut. Sebab, pihaknya kerap dilibatkan dalam acara jejaring, seperti terakhir Digital Expo Pertamina.
Selain itu, perusahaan kontruksi asal Indonesia, PT PP, juga difasilitasi oleh Indigo.id. Sejauh ini, respons yang mereka terima cukup baik, sehingga mereka makin percaya diri ke depannya dalam memasarkan layanannya. (rou/rou)