Paviliun 'Merah-Putih' Adem Ayem

Jakarta - Untuk pertama kalinya sejak 1979, klan pebisnis Indonesia mendapatkan paviliun di ajang pameran teknologi informasi dan komunikasi (ICT), CommunicAsia 2005 di Singapura. Meskipun demikian, paviliun 'Merah-Putih' tersebut tampak adem ayem. Setidaknya hal tersebut tampak jelas ketika detikinet mengunjungi pavilium yang terletak di Hall 4, komplek Singapore Expo, pada Selasa (14/06/2005).Sepinya paviliun tersebut kemungkinan besar juga diakibatkan belum ramainya pengunjung pada ajang CommunicAsia tersebut. Dan bahkan cenderung sepi. Meskipun demikian, paviliun Indonesia tersebut sempat ramai ketika dikunjungi oleh seorang pejabat lokal. Setelah itu, jreng, kembali sepi. Hanya tampak beberapa pengunjung yang menyambangi, dan kebanyakan "urang awak".Dalam rilis yang diterima detikinet, penggagas kehadiran pebisnis Indonesia pada eksibisi internasional ini adalah Badan Pengembangan Ekspor Nasional (National Agency For Export Development -NAFED). "Kami sangat senang membawa pebisnis Indonesia untuk pertama kalinya di ajang CommunicAsia, karena ini merupakan langkah yang tepat dan efektif bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk tampil di pasar internasional," ujar Hermen Sembiring, utusan NAFED.Beberapa perusahaan Indonesia yang bergabung di paviliun Indonesia ini antara lain adalah Berca Handaya Perkasa, Wellracom Megahjaya, Inforsys Indonesia, Prosys, Sinarmonas Industries, Asricitra Pratama, / APW Komitel, Intisar Primulya, Electronic Data Interchange (EDI) Indonesia dan Compact Microwave Indonesia.Selain paviliun Indonesia, di Hall 4 tersebut terdapat pula beberapa paviliun baru lainnya seperti dari Malaysia, dan Australia. Mereka bergabung dengan 18 paviliun yang rutin hadir yaitu Kanada, Cina, Finlandia, Perancis, Jerman, India, Irlandia, Korea, New Zealand, Filipina, Singapura, Swedia, Taiwan, Thailand, Inggris dan Amerika Serikat.

Liputan ini terselenggara atas kerjasama antara Detikinet dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

(wicak/)