Menurut Kalanick, gugatan itu merupakan serangan terhadap publik dan pribadi Kalanick, dan gugatan tersebut tak mempunyai dasar. Ditambahkannya, gugatan Benchmark itu merupakan bagian dari skema besar untuk menendang dirinya dari Uber.
Padahal, menurut Kalanick, ia adalah salah seorang yang punya peran dalam mendirikan dan membesarkan Uber. Lebih lanjut, menurutnya gugatan tersebut seharusnya melewati proses arbitrasi, dan Chancery Court di Delaware Amerika Serikat tak mempunyai jurisdiksi pada gugatan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Benchmark, Kalanick menutupi sejumlah kesalahannya selama menjadi CEO kepada dewan direksi. Salah satunya adalah tuduhan pencurian teknologi mobil otonom, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (18/7/2017). (asj/rou)