Rusia Kepincut e-Commerce, Indonesia Tawarkan Satelit

Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Rusia tengah menjajaki peluang kerja sama bilateral di segmen bisnis digital, mulai dari sektor e-commerce hingga infrastruktur seperti satelit.

Peluang kerja sama ini dijajaki oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat bertemu dengan Deputy of Minister Telecom and Mass Communications Rusia, Rashid Ismailov di sela pertemuan G20-Digital Ministerial Declaration di Dusseldorf, Jerman.

Dalam pertemuan itu Rashid Ismailov menanyakan program–program yang dimiliki Pemerintah Indonesia untuk memasuki era ekonomi digital. Rudiantara pun menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia sudah menyusun berbagai inisiatif program kebijakan yang tersusun dalam Roadmap e-Commerce.

Mulai dari Efisiensi Industri Logistik, Kebijakan Perpajakan, Perlindungan Konsumen, Keamanan Informasi, Pendanaan, Edukasi dan Pengembangan SDM, dan Infrastruktur Komunikasi. Menanggapi paparan Menteri Rudiantara, Deputy of Minister Rashid menjanjikan akan membuat agenda kunjungan ke Indonesia.

"Melihat perkembangan pertumbuhan digital industry di Indonesia dan Rusia yang juga memiliki kekuatan dalam software development, Minister of Telecom and Mass Communications Rusia berencana untuk datang ke Indonesia untuk membahas agenda formal dengan membawa pelaku bisnis dari Rusia," kata Rashid.

Menteri Kominfo menyambut baik rencana kunjungan itu sekaligus membeberkan peluang investasi di Indonesia. Salah satunya tentang satelit, dimana Indonesia masih sangat membutuhkan banyak transponder.

"Indonesia akan melakukan tender atas penyediaan satelit. Hal ini menjadi sebuah opportunity terhadap Rusia jika tertarik untuk ikut dalam proses tersebut melihat pengalaman Rusia dengan kapasitas penyediaan launcher satelit," tambah Rudiantara seraya menyampaikan terimakasih atas dukungan Rusia selama pertemuan G20 Taskforce on Digital Economy.

Pada pertemuan G20 Digital Ministers Meetings ini, Indonesia akan berupaya memasukkan kearifan pola digitalisasi di Indonesia dalam tiga bidang utama, yaitu ekonomi berbagi (sharing economy), digitalisasi angkatan kerja (workforce digitalisation), dan keuangan inklusif (financial inclusion) dengan tujuan untuk mampu memberikan ekosistem yang sesuai (common ecosystem) dalam proses digitalisasi. (rou/rou)