Adalah Printerous, layanan cetak online yang dimaksud. Startup lokal ini mengumumkan pencapaiannya yang mendapat investasi sebesar USD 1,4 juta atau sekitar Rp 18 miliar (USD 1 = Rp 13.300) pra-seri A, Yang dipimpin oleh Golden Gate Ventures dari Singapura, diikuti Sovereign's Capital asal Amerika Serikat, dan grup bisnis Gunung Sewu Kencana dari Indonesia.
"Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan dari berbagai investor lokal dan internasional," ujar Kevin Osmond, co-founder dan CEO Printerous, dalam keterangan tertulis yang diterima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi menurut Hewlett Packard Asia Pacific, keseluruhan industri percetakan di Indonesia bernilai 73 triliun rupiah atau setara USD 5,5 miliar di tahun 2014. Studi lebih lanjut oleh Economist Intelligence Unit juga memprediksi sektor percetakan di Indonesia akan menembus angka 121 triliun rupiah atau senilai USD 9,1 miliar di tahun 2017, menjadikan Indonesia negara terdepan dalam bisnis percetakan di Asia Tenggara.
Printerous sendiri sudah melayani lebih dari 22.000 pelanggan dan 1.100 perusahaan. Startup ini memiliki tim di dua kota besar Indonesia, yakni Jakarta serta Yogyakarta untuk desain dan teknologi. Tapi terlepas dari itu, ambisi utama Printerous adalah rencananya yang ingin mengepakkan sayap ke seluruh Asia Tenggara.
"Kami percaya bahwa dengan mengandalkan teknologi kami, kegiatan cetak-mencetak akan menjadi lebih praktis dan terjangkau bagi banyak pihak," pungkas Kevin.
(yud/yud)