Kerjasama keduanya dimulai pada pertengahan tahun 2016, ketika itu keduanya menjalin kolaborasi membuat drone pertama yang dibekali kamera medium format. Banderolnya pun tak main-main mencapai USD 5.000 atau sekitar Rp 66 juta (USD 1 = Rp 13.300).
Kerjasama ini tampaknya bikin DJI kepincut dengan Hasselblad. Aksi pertama yang dilakukan DJI untuk menjadi bagian dari Hasselblad adalah memborong sebagian kecil saham produsen kamera asal Swedia itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tampaknya semua orang di dalam Hasselblad tahu tentang hal ini, serta beberapa distributor dan reseller. Anda tidak dapat menyimpan sesuatu rahasia besar untuk waktu yang lama, akhirnya, itu akan terungkap," tulis seorang bernama Kevin Raber melalui laporannnya di Luminoius Landscape.
Sejauh ini pihak DJI dan Hasselblad belum mengeluarkan pernyataan menanggapi isu akusisi ini. Namun Raber yakin keduanya akan segera mengungkap fakta yang ada dalam waktu dekat. "Cepat atau lambat, ini semua akan diketahui publik," imbuhnya. (yud/afr)