Indonesia Masih Jadi Andalan Bisnis PC Dell

Austin - Meskipun pasar PC secara global terus melemah dalam tujuh kuartal terakhir, namun Dell tetap optimistis bisnis PC masih akan terus eksis dan akan kembali bangkit seiring era Internet of Things (IoT).

Dari negara-negara di dunia yang jadi andalan Dell, Indonesia termasuk salah satu yang amat diandalkan perusahaan yang berawal dari sebuah asrama kampus di Texas itu. Hal itu diungkap oleh Tian Beng, Senior Vice President & Managing Director Dell EMC South Asia & Korea.

"Pasar PC di Indonesia masih sangat menjanjikan. Kami melihat PC akan terus jadi strategi penting bagi Dell dan menjadi komponen dari ekosistem bisnis, termasuk di Indonesia karena populasinya yang besar dan mayoritas berusia muda," kata Beng di sela Dell EMC World 2016 di Austin, Texas, Amerika Serikat, Kamis (20/10/2016).

Hal serupa juga sempat dikatakan oleh Michael Dell sebelumnya. Orang nomor satu di perusahaan itu masih optimistis bisnis PC masih sangat menjanjikan. Bahkan Dell Technologies berinvestasi cukup besar untuk terus mengembangkannya.

Kata Michael, pendapatan Dell dari PC masih yang teratas dibandingkan yang lainnya. Menurut data yang dirilis Gartner, sepanjang kuartal kedua 2016, Dell mengirimkan hingga 9.788 unit PC ke seluruh dunia.

Foto: rou/detikcom

Memang sih, masih kalah dibanding Lenovo dan Hewlett-Packard yang mencapai 13 ribu dan 12 ribu. Namun, Dell mengaku tumbuh lebih baik dibanding dua kompetitornya itu dari sisi pendapatan.

"Kami memang kalah dari sisi unit, namun bagi kami revenue jauh lebih penting ketimbang unit yang terjual," kata Michael saat menemui media dan analis yang hadir dalam acara bertajuk 'Let The Transformation Begin' itu.

Menurut data yang dilansir International Data Corporation (IDC) sebelumnya, jumlah pengiriman PC di seluruh dunia mencapai 62,4 juta unit pada kuartal kedua 2016 dan terjadi penurunan dari tahun ke tahun sebesar 4,5%.

Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan Gartner yang menyebut 64,3 juta unit pada kuartal kedua 2016, atau turun 5,2% dibanding kuartal yang sama tahun 2015 lalu. Penurunan ini secara berturut-turut terjadi dalam tujuh kuartal terakhir. (rou/fyk)